HRW Ungkap Serangan Militer Myanmar dengan Membunuh Pengunjuk Rasa Telah Direncanakan

- 3 Desember 2021, 19:11 WIB
Menurut HRW, serangan yang dilakukan militer Myanmar untuk pengunjuk rasa yang mendukung Aung San Suu Kyi direncanakan.
Menurut HRW, serangan yang dilakukan militer Myanmar untuk pengunjuk rasa yang mendukung Aung San Suu Kyi direncanakan. /REUTERS/Stringer

Baca Juga: 10 Link Twibbon Hari Bela Negara 2021, Segera Pasang di Media Sosial Gratis

Pemerintah yang dibentuk oleh militer menggambarkan para pengunjuk rasa sebagai perusuh.

Sebelum fajar pada 14 Maret, pengunjuk rasa menuju ke Jalan Sungai Hlaing utama kota Yangon untuk melakukan aksi.

Pasukan keamanan tiba sekitar pukul 10 pagi, memaksa pengunjuk rasa membubarkan diri ke jalan-jalan samping.

Berdasarkan analisis dari dua video dan citra satelit, HRW mengatakan pasukan keamanan mengepung atau menembak para pengunjuk rasa antara siang dan pukul 12.40.

Baca Juga: Lowongan Kerja di Informa Cabang Bekasi dan Cibubur, Lulusan SMA, D3, dan S1 Bisa Melamar

Seorang pengunjuk rasa yang diidentifikasi sebagai Zaw Zaw untuk melindungi identitasnya, mengatakan pasukan keamanan menyerang dengan gas air mata dan peluru berlapis karet dan kemudian menembakkan peluru tajam.

“Dari pihak kami, kami menggunakan ketapel dan batu, dan beberapa bahkan melemparkan bom molotov ke belakang. Banyak orang tewas di depan mata saya. Saya tidak akan pernah melupakan hari itu,” ungkap Zaw Zaw.

Saksi mata menggambarkan situasi di mana mereka percaya pasukan keamanan membidik dan menembak demonstran.

HRW mengatakan telah menguatkan keterangan saksi dengan video yang menunjukkan pasukan keamanan memotong rute keluar pengunjuk rasa.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah