Lahir Prematur, Bayi Ini Berhasil Selamat karena Dimasukkan ke Kantong Sandwich

- 28 November 2021, 21:02 WIB
Ilustrasi bayi. Seorang bayi prematur selamat setelah dimasukkan ke dalam kantong sandwich atau roti isi.
Ilustrasi bayi. Seorang bayi prematur selamat setelah dimasukkan ke dalam kantong sandwich atau roti isi. /Pixabay/RitaE

PR TASIKMALAYA - Seorang bayi prematur yang lahir pada usia kandungan 22 minggu telah berhasil diselamatkan oleh para petugas medis.

Nyawa bayi yang dinamai Eris itu dapat ditolong berkat keterampilan petugas medis dalam menggunakan kantong sandwich atau roti isi.

Kelahiran bayi Eris merupakan sesuatu yang tidak diduga-duga yang terjadi saat usia kandungan sang ibu baru mencapai 22 minggu lebih lima hari.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Mirror, bayi Eris lahir hanya dengan berat 450 gram lebih satu ons, setara dengan satu kaleng sup.

Baca Juga: Waspada Varian Omicron, Indonesia Larang Kedatangan Turis dari 8 Negara Afrika Ini

Oleh petugas medis, ia langsung dimasukkan ke dalam kantong plastik untuk menjaga organ vitalnya tetap hangat dan terhindar dari hipotermia.

Sementara sang ibu, Cayce Lee, yang berusia 37 tahun, berada di bawah anestesi umum usai menjalani operasi caesar darurat.

Pada saat itu, Cayce dan Dennis, suaminya yang berusia 35 tahun, telah bersiap mengucapkan selamat tinggal kepada anak mereka.

Pasangan suami istri itu telah berkali-kali menghadapi situasi sulit terkait anak mereka selama 254 hari di unit perawatan intensif neonatal (NICU).

Baca Juga: 7 Hal yang Tidak Boleh Disebar Sembarangan di Media Sosial, Nomor 2 Krusial

Cayce, yang berasal dari Lewisville, North Carolina, Amerika Serikat, mengaku selalu merasa sangat gugup selama mengandung Eris.

Hal tersebut karena sebelumnya ia pernah mengalami trauma dengan kematian anak pertamanya saat dilahirkan.

Setelah melahirkan, Cayce dibius saat tim bedah melakukan operasi caesar darurat.

Mereka segera memasukkan Eris ke dalam kantong sandwich sebelum menempatkannya ventilator NICU.

Baca Juga: Ini 4 Manfaat Kesehatan dari Buah Tin, Salah Satunya Membantu Mengelola Kadar Gula Darah

Setelah kelahirannya, Eris mengalami serangkaian masalah kesehatan, termasuk infeksi staph yang disebabkan oleh bakteri, pneumonia, dan sepsis.

Pada satu titik, Eris juga memakai mesin pendukung kehidupan (ECMO) karena sakit parah dan tidak bisa bernapas sendiri.

Kedua orang tua Eris kemudian diperingatkan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada bayi mereka lebih dari satu kali.

“Eris menderita pneumonia empat kali, dan kami akan mendapat telepon pada pukul 6:30 pagi untuk menemuinya," kata Cayce.

Baca Juga: Sadis! Ibu Guru Asal Tiongkok Ini Babak Belur Dipukuli Muridnya Gegara Alasan Sepele

Cayce dan suaminya telah berkali-kali berpikir bahwa anak mereka tidak akan selamat, namun ternyata Eris berhasil melalui segala kesulitannya.

“Paru-parunya adalah masalah utama, karena dia benar-benar berjuang untuk bernapas sendirian," Cayce menambahkan.

Cayce bisa menggendong Eris untuk pertama kali setelah bayinya dirawat selama satu minggu.

Sementara suaminya, Dennis, baru bisa menggendongnya setelah tujuh minggu karena kondisi Eris yang rapuh, di samping pembatasan Covid-19.

Baca Juga: Pengemudi Mobil Lawan Arus di Tol Diduga Demensia, Polisi Pastikan sang Pengemudi Tak Terpengaruh Narkoba

“Sungguh menakjubkan betapa dia bisa bertahan, seorang pejuang kecil," katanya.

“Ada saat-saat ketika saya takut dia tidak akan sampai sejauh ini, tetapi dia membuktikan setiap hari bahwa saya salah," tuturnya.

Selama dua bulan, Eris sama sekali tidak bisa berpakaian layaknya seorang bayi normal, melainkan harus mengenakan baju khusus untuk bayi prematur.

“Sekarang dia berusia lebih dari satu tahun dan mengenakan pakaian sembilan hingga 12 bulan," ungkapnya.

Baca Juga: Belum Juga Cair? Klik Link Ini Agar Para Siswa Bisa Mendapat BLT Khusus Anak Sekolah

Bayi tersebut kini telah tumbuh menjadi gadis kecil berusia satu tahun dan masih harus menggunakan ventilator.

Meskipun demikian, Eris berada dalam kondisi stabil dan merupakan seorang anak yang bahagia.

"Kami tidak akan memilikinya dengan cara lain, dia adalah keajaiban kecil kami," pungkas Cayce.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x