Israel Jadi Negara Pertama yang Menutup Perbatasan, Cegah Penularan Omicron

- 28 November 2021, 14:36 WIB
Ilustrasi. Demi mencegah penularan Omicron, Israel menjadi negara pertama yang menutup perbatasan internasionalnya.
Ilustrasi. Demi mencegah penularan Omicron, Israel menjadi negara pertama yang menutup perbatasan internasionalnya. /Unsplash/Cole Keister

PR TASIKMALAYA - Negara Israel dikabarkan akan memberlakukan sebuah larangan tentang orang asing yang akan masuk ke negaranya.

Israel melakukan itu karena untuk mencegah penularan virus Corona varian baru yakni Omicron yang mungkin sangat berisiko.

Diketahui Israel dalam hal ini telah menjadi salah satu negara yang paling pertama menutup semua perbatasannya.

Menurut Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, larangan tersebut masih dalam proses persetujuan pemerintah.

Baca Juga: Update Banjir Bandang Garut: 100 Jiwa Terpaksa Mengungsi

Kemungkinan besarnya, Israel akan memberlakukan larangan itu selama 14 hari lamanya.

Virus Corona varian baru adalah bernama Omicron yang sebelumnya telah terdeteksi di Afrika Selatan dan menjadi perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Para pejabat Israel telah berharap dalam periode kali ini, akan ada lebih banyak informasi vaksin Covid-19 untuk mencegah Omicron.

Sementara Ayelet Shaked sebagai Menteri Dalam Negeri Israel telah berbicara kepada Meet the Press dari N12 bahwa Omicron sudah berada di beberapa negara.

Baca Juga: Cara Menghilangkan Jerawat dengan Gunakan 4 Bahan Alami Ini

"Hipotesis kerja kami adalah bahwa varian ini sudah ada hampir di setiap negara," ucapnya.

"Dan vaksin itu efektif meski kita belum tahu sampai sejauh mana," tuturnya.

Telah diketahui sebuah larangan yang akan dibuat Israel akan berlaku pada tengah malam antara hari Minggu dan Senin.

Adapun larangan yang diberlakukan Israel untuk orang asing yang sebagian besarnya berasal dari Afrika Selatan akan berlaku pada hari Jumat.

Baca Juga: Sandiaga Uno Beri Kata-kata Romantis untuk sang Istri yang Hari Ini Genap Berusia 52 Tahun

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Al Jazeera, tindakan Israel tersebut sangat ketat.

Hal itu khususnya di bagian Yerussalem barat yang juga telah mengembalikan para turis asing ke negaranya masing-masing, dimulai awal November.

Ini adalah sebuah hasil dari pertemuan darurat Pemerintah Israel yang sampai larut malam dengan kabinet.

Naftali Bennett mengatakan bahwa Israel perlu bertindak lebih cepat di tengah ketidakpastian ini.

Baca Juga: Daftar Hari Besar Bulan Desember 2021: Disabilitas Internasional hingga Natal

Selain itu juga Naftali Bennett mengatakan Israel tidak mengambil risiko tentang kemajuan yang telah dicapai untuk melawan virus Corona.

Oleh karena itu disebutkan bahwa orang Israel yang sudah di vaksinasi harus menjalani karantina selama tiga hari.

Sedangkan orang Israel yang tidak divaksinasi harus menjalani karantina selama tujuh hari.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x