Mereka juga menjelaskan kemungkinan varian Omicron memiliki keunggulan dalam pertumbuhan.
Sebelumnya, WHO memperingatkan negara-negara agar tidak terburu-buru dalam memberlakukan pembatasan perjalanan terkait antisipasi varian Omicron tersebut.
Juru bicara WHO Christian Lindmeier mengatakan, WHO merekomendasikan negara-negara untuk terus menerapkan pendekatan berbasis risiko dan ilmiah ketika akan memberlakukan pembatasan.
Baca Juga: Said Didu Angkat Suara Terkait Bahaya bagi Indonesia Setelah Bandara Kualanamu Dikelola India
Lindmeier juga memperingatkan agar masyarakat harus terus memakai masker, menghindari pertemuan besar, berada pada ruangan dengan ventilasi yang baik dan menjaga kebersihan tangan.
Otoritas global mulai waspada terhadap varian baru yang terdeteksi di Afrika Selatan, diantaranya Uni Eropa dan Inggris yang telah memberlakukan kontrol ketat pada perbatasan.
Selain itu, para ilmuwan Uni Eropa dan Inggris berusaha mencari tahu apakah varian Omicron itu resisten terhadap vaksin.
Beberapa negara di Asia seperti India dan Jepang juga sudah memulai pengetatan wilayah perbatasan mereka.
Sementara itu, direktur darurat WHO Mike Ryan memuji lembaga kesehatan masyarakat Afrika Selatan karena cepat menangkap sinyal varian baru tersebut.***