Jijon mengatakan bahwa 900 personil kepolisian dikerahkan untuk mengamankan situasi.
Selain itu, narapidana juga berusaha meledakkan tembok untuk memasuki paviliun dua untuk melakukan pembantaian.
Baca Juga: Link Hasil SKD Pengadaan Pegawai ASN di Lingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya Tahun 2021
Parahnya lagi, beberapa narapidana membakar kasur agar lawan gengnya mengalami sesak dan tewas karena menghirup asap tebal.
Rupanya, pertempuran antar geng tersebut telah berlangsung selama kurang lebih dua bulan yang sebelumnya menewaskan 119 narapidana.
Menurut keterangan Polisi Jenderal Tanya Varela, sebuah drone diterbangkan guna memantau kekacauan yang terjadi antar narapidana yang membawa senjata dan bahan peledak.
Baca Juga: 5 Tindakan yang Harus Dilakukan Saat Kencan Online, Salah Satunya Hormati Batasan
Laporan dari pihak berwenang, senjata dan amunisi diselundupkan melalui kiriman pasokan dan drone.
Presiden Ekuador, Guillermo Lasso pada Oktober 2021 lalu telah menetapkan darurat nasional setelah insiden konflik penjara yang kerap terjadi.
Lasso menegaskan untuk memberdayakan pasukan keamanan di semua lini untuk memerangi perdagangan narkoba dan kejahatan lainnya yang terjadi di negaranya.***