Baku Tembak Antar Geng Sebabkan 68 Narapidana di Penjara Ekuador Meregang Nyawa

- 14 November 2021, 14:45 WIB
ILUSTRASI - Terjadi baku tembak antar geng akibat konflik terkait narkoba di penjara Ekuador, yang menyebabkan 68 narapidana meregang nyawa.
ILUSTRASI - Terjadi baku tembak antar geng akibat konflik terkait narkoba di penjara Ekuador, yang menyebabkan 68 narapidana meregang nyawa. /Pixabay/Joddylehigh

PR TASIKMALAYA - Peristiwa baku tembak antar geng di penjara Ekuador menewaskan sedikitnya 68 narapidana.

Selain 68 narapidana tewas, 25 lainnya mengalami luka atas saat baku tembak antar geng yang terjadi pada Sabtu, 13 November 2021 waktu setempat.

Menurut informasi yang diterima, konflik baku tembak antar geng itu meletus sebelum matahari terbit di kota pantai Guayaquil.

Baca Juga: Akan Didatangkan pada Jendela Transfer Bulan Januari 2022, Newcastle Mengincar 3 Pemain Manchester United

Adapun awal mula baku tembak itu terjadi karena konflik antar geng-geng penjara yang terafiliasi dengan kartel narkoba internasional.

Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, terdapat tubuh seseorang narapidana yang dibakar dan sebagian dibiarkan tergeletak tak bernyawa.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari AP News, penembakan berlangsung sekitar delapan jam, kemudian bentrokan terjadi pada sore hari.

Baca Juga: Teror Bom Minibus, Seorang Jurnalis Afghanistan Tewas

Carlos Jijon, juru bicara kepresidenan mengumumkan bahwa situasi chaos saat itu dapat segera dikendalikan oleh petugas polisi.

Jijon mengatakan bahwa 900 personil kepolisian dikerahkan untuk mengamankan situasi.

Selain itu, narapidana juga berusaha meledakkan tembok untuk memasuki paviliun dua untuk melakukan pembantaian.

Baca Juga: Link Hasil SKD Pengadaan Pegawai ASN di Lingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya Tahun 2021

Parahnya lagi, beberapa narapidana membakar kasur agar lawan gengnya mengalami sesak dan tewas karena menghirup asap tebal.

Rupanya, pertempuran antar geng tersebut telah berlangsung selama kurang lebih dua bulan yang sebelumnya menewaskan 119 narapidana.

Menurut keterangan Polisi Jenderal Tanya Varela, sebuah drone diterbangkan guna memantau kekacauan yang terjadi antar narapidana yang membawa senjata dan bahan peledak.

Baca Juga: 5 Tindakan yang Harus Dilakukan Saat Kencan Online, Salah Satunya Hormati Batasan

Laporan dari pihak berwenang, senjata dan amunisi diselundupkan melalui kiriman pasokan dan drone.

Presiden Ekuador, Guillermo Lasso pada Oktober 2021 lalu telah menetapkan darurat nasional setelah insiden konflik penjara yang kerap terjadi.

Lasso menegaskan untuk memberdayakan pasukan keamanan di semua lini untuk memerangi perdagangan narkoba dan kejahatan lainnya yang terjadi di negaranya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x