Network
PR TASIKMALAYA - Putri Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengajukan pencalonannya sebagai wakil presiden, kata juru bicaranya pada Sabtu, 13 November 2021.
Hal itu sekaligus mengakhiri spekulasi berbulan-bulan tentang keterlibatan sang putri, Sara Duterte-Carpio (43), di Pemilihan Umum tahun 2022.
Sara memasuki pemilihan wakil presiden dengan cara substitusi setelah kandidat asli partai politiknya mundur, kata Christina Garcia-Frasco selaku juru bicara, dalam sebuah pernyataan.
Keputusan ini dilakukan dua hari sebelum pendaftaran calin presiden dan wakil presiden ditutup pada 15 November 2021.
Garcia-Frasco mengatakan Sara akan segera merilis pernyataan.
Keputusan Sara untuk menempati posisi nomor 2 di negara itu cukup mengejutkan.
Baca Juga: Gus Miftah Akui Salah Momen saat Datang ke Pernikahan Ria Ricis dan Teuku Ryan: Harusnya..
Bagaimana tidak, ia telah memimpin jajak pendapat (survei) sepanjang tahun ini sebagai kandidat presiden pilihan.
"Itu mengejutkan," kata Antonio La Vina, profesor hukum dan politik di Universitas Ateneo de Manila kepada Reuters, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.
Di Filipina, presiden dipilih secara terpisah dari wakil presiden.
Baca Juga: Efek Samping Baru Vaksinasi Covid-19 Menurut CDC
Ayah Sara yang berusia 76 tahun dilarang oleh Konstitusi untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan enam tahun kedua.
Rodrigo Duterte sebelumnya mengatakan bahwa dia pensiun dari politik.
Diketahui, Filipina merupakan negara Asia Tenggara yang berpenduduk 110 juta orang.
Baca Juga: Update Kasus Covid-19 di Kabupaten Tasikmalaya Sabtu 13 November 2021: 7.003 Orang Positif
Pemilihan umum di Filipina akan diadakan pada Mei 2022 untuk posisi dari presiden hingga gubernur, walikota, dan pejabat lokal.
Selain Marcos, calon presiden lainnya dalam pemilihan tahun depan termasuk mantan juara tinju Manny Pacquiao.
Lainnya adalah wakil presiden Leni Robredo, walikota Manila Francisco Domagoso, senator Panfilo Lacson, dan mantan kepala polisi Duterte Ronald dela Rosa.***
