WHO Sebut Eropa Alami Lonjakan Kasus Covid-19 hingga 10 Persen saat Wilayah Lain Turun

- 12 November 2021, 13:00 WIB
Ilustrasi corona. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memaparkan terkait lonjakan kasus Covid-19 di benua Eropa, berikut selengkapnya.
Ilustrasi corona. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memaparkan terkait lonjakan kasus Covid-19 di benua Eropa, berikut selengkapnya. /Pixabay/Gerd Altmann

PR TASIKMALAYA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan pada hari Rabu bahwa kematian akibat virus Covid-19naik 10 persen di Eropa dalam seminggu terakhir.

Hal ini menjadikannya satu-satunya wilayah dunia tempat kasus dan kematian Covid-19 justru meningkat.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari India Today, peningkatan tersebut yang sudah berjalan 6 minggu berturut-turut menunjukkan bahwa kasus tersebut di Benua Eropa terus naik.

Baca Juga: Erix Soekamti Beberkan Kebiasaan Vanessa Angel Semasa Hidup: Dia Sering Nitip...

Dalam laporan mingguannya, WHO mengatakan ada sekira 3,1 juta kasus baru secara global atau meningkat sekira 1 persen dari minggu sebelumnya.

Sementara itu, hampir dua pertiga dari infeksinya berada di Eropa sebanyak 1,9 juta orang saat kasusnya naik 7 persen.

Selain itu, negara-negara dengan jumlah kasus baru tertinggi di dunia adalah Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Turki, dan Jerman.

Baca Juga: Tes Psikologi: Pilih Siapa yang Akan Anda Berikan Kursi, Temukan Karakter Tersembunyi

Lalu, jumlah kematian mingguan Covid-19 turun sekira 4 persen di seluruh dunia dan menurun di setiap wilayah kecuali Eropa.

Dari 61 negara yang termasuk dalam wilayah Eropa yang meliputi Rusia dan membentang ke Asia Tengah, lonjakan kasus naik menjadi 10 persen dari minggu sebelumnya.

Di Amerika, WHO mengatakan bahwa kasus mingguan baru turun 5 persen dan kematiannya menurun 14 persen.

Baca Juga: Begini Respon Ayah Vanessa Angel Usai Sopir Joddy Ditetapkan Sebagai Tersangka

Pada Selasa lalu, Pfizer meminta Lembaga Makanan dan Obat-obatan AS untuk mengizinkan suntikan boster vaksin virus Covid-19 untuk semua orang dewasa.

Namun, WHO memohon kepada negara-negara untuk tidak memberikan lebih banyak booster sampai setidaknya akhir tahun ini.

Sementara di Asia Tenggara dan Afrika, kematian akibat Covid-19 menurun sekira sepertiga meskipun vaksinasi massal tidak sebesar dihelat dibanding wilayah lain.

Baca Juga: Fakta Album Red 'Taylor's Version' Milik Taylor Swift yang Akan Rilis Hari Ini

Direktur WHO Eropa, Dr Hans Kluge, mengatakan pekan lalu bahwa Benua Biru itu kemungkinan akan kembali melakukan social distancing.

Dia memperingatkan bahwa pihaknya harus bertindak cepat untuk menghentikan penyebaran Covid-19 di Eropa.

Sebelumnya, dilaporkan di wilayah tersebut tercatat ada 500.000 kematian sejak Februari lalu.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: India Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x