Tiongkok Diterjang Wabah Covid-19 Terparah Sejak Pertama Kali Terdeteksi di Wuhan

- 8 November 2021, 20:15 WIB
Tiongkok tengah bertahan usai kembali diterjang wabah Covid-19 varian Delta terparah usai pertama kali terdeteksi di Wuhan.*
Tiongkok tengah bertahan usai kembali diterjang wabah Covid-19 varian Delta terparah usai pertama kali terdeteksi di Wuhan.* /Pixabay/fernandochiminaicela

PR TASIKMALAYA - Tiongkok sedang bertahan dengan lonjakan kasus wabah Covid-19 yang menerjang negara tersebut dengan varian Delta.

Para pejabat di Tiongkok menerapkan langkah-langkah yang agresif untuk menekan laju kasus wabah virus Covid-19 yang semakin meninggi setiap harinya.

Berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan kasus Covid-19 yang tinggi akhir-akhir ini, dimulai dengan pembatasan perjalanan para pejabat internal, pengujian secara rutin dan lockdown untuk mengendalikan pandemi Covid-19.

Baca Juga: 4 Pemain Terbaik Arsenal yang Sukses Kalahkan Watford di Liga Inggris, Takehiro Tomiyasu Salah Satunya

Tetapi masih banyak negara yang benar-benar belum bisa mengendalikan Covid-19 saat wabah ini merebak dan pertama kali muncul pada akhir 2019 di Wuhan.

Ratusan infeksi lokal dilaporkan telah ditemukan di Tiongkok di sekitar dua pertiga provinsinya.

Akibat wabah Covid-19, Tiongkok semakin terisolasi akibat lockdown yang menghambat perekonomian Tiongkok.

Baca Juga: Lowongan Kerja di REX Express November 2021, Dibuka Banyak Posisi

Menurut seorang profesor epidemiologi di Universitas Oxford Chen Zhengming, Tiongkok masih akan menutup wilayahnya untuk satu tahun ke depan dari pendatang yang akan masuk.

"Perkiraan pribadi saya adalah China tidak akan dibuka kembali untuk satu tahun lagi," katanya seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari NDTV Senin, 8 November 2021.

Keberhasilan Tiongkok menekan kasus Covid-19 telah disukai oleh publik Tiongkok.

Baca Juga: Salah Satunya Vanessa Angel, Ini Nama 6 Artis yang Meninggal Dunia Akibat Laka Lantas

Apalagi tingkat vaksinasi Tiongkok untuk menghadapi Covid-19 sudah melampaui target.

Dengan tidak menggunakan vaksin berbasis mRNA vaksinasi di Tiongkok dinilai tidak efektif.

Hal itu menjadi kekhawatiran bagi Chen Zhengming dan Tiongkok menjadi terisolasi dari dunia luar.

Baca Juga: Komentari Aksi Lesti Kejora Naik Unta Saat di Turki, Anna Shirley: Dia Punya Mental Bagus

"Tetapi bahkan jika pemerintah memilih untuk tetap terisolasi selama tiga atau empat tahun lagi, China adalah negara yang sangat besar, ia dapat mempertahankan dirinya sendiri dengan cukup baik secara internal," katanya.

Berbeda dengan Jason Wang seorang direktur Pusat Kebijakan, Hasil dan Pencegahan Universitas Stanford yang menilai Tiongkok harus lebih waspada dengan lonjakan Covid-19 yang tidak bisa diprediksi.

“Sudah sulit mendapatkan perawatan di banyak kota,” katanya.

Baca Juga: Akibat Curah Hujan yang Tinggi, Beberapa Pemukiman di Ibu Kota Jakarta Dilanda Banjir!

"Sedikit lonjakan bisa benar-benar membanjiri kapasitas rumah sakit dan itu bisa menyebabkan kekacauan," pungkasnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah