Komandan Militer Taliban Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri ISIS di Kabul

- 3 November 2021, 16:31 WIB
Ilustrasi. Komandan militer Taliban tewas dalam serangan di Kabul.
Ilustrasi. Komandan militer Taliban tewas dalam serangan di Kabul. /REUTERS/Stringer

PR TASIKMALAYA - Seorang komandan militer Taliban tewas ketika anak buahnya menanggapi serangan bom bunuh diri ISIS dan serangan senjata di sebuah rumah sakit, di ibu kota Afghanistan, kata para pejabat pada Rabu 3 November.

Taliban menghabiskan 20 tahun untuk melancarkan pemberontakan terhadap pemerintahan yang didukung Amerika Serikat, yang berhasil digulingkan sebelum menguasai Kabul pada Agustus lalu.

Sekarang mereka menghadapi perjuangan untuk membawa stabilitas ke Afghanistan, yang telah dilanda teror dalam beberapa pekan terakhir oleh serangkaian serangkaian serangan berdarah yang di klaim oleh ISIS-Khorasan.

Baca Juga: Sentil Ayah Rozak yang Ngotot Minta Rp5 Miliar, Ivan Gunawan: Emang Mau Tidur di Atas Duit?

Sedikitnya 19 orang tewas dalam serangan di rumah sakit militer utama Kabul, menurut seorang pejabat kementerian kesehatan yang tidak mau disebutkan namanya.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Channel News Asia, Hamdullah Mokhlis, seorang anggota jaringan garis keras Haqqani dan seorang perwira di pasukan khusus Korps Badri, adalah tokoh paling senior yang terbunuh sejak Taliban merebut Kabul.

“Ketika mendapat informasi bahwa Rumah Sakit Sardar Daud Khan diserang, Maulvi Hamdullah (Mokhlis), komandan Korps Kabul, segera bergegas ke tempat kejadian,” kata seorang pejabat media Taliban.

Baca Juga: Jelang Melahirkan, Felicya Angelista Unggah Potret Cantik hingga Tuai Pujian

“Kami mencoba menghentikannya tetapi dia tertawa, belakangan kami mengetahui bahwa dia mati syahid dalam pertarungan di rumah sakit,” tambahnya.

Serangan itu dimulai dengan seorang pengebom bunuh diri, meledakan bahan peledaknya di dekat pintu masuk sebelum orang-orang bersenjata masuk ke halaman rumah sakit.

Sebagai bagian dari tanggapan, penguasa baru Kabul mengerahkan pasukan khusus mereka ke atap gedung dengan helikopter yang didapat dari bekas pemerintah Afghanistan yang didukung AS.

Baca Juga: Tinggal Bersama 25 Hantu di Kastil Windsor, Ratu Elizabeth II Ternyata Hanya Pernah Temui Salah Satunya

Dalam sebuah pernyataan yang rilis di saluran Telegramnya, ISIS-Khorasan mengatakan bahwa lima pejuang kelompok ISIS melakukan serangan yang terkoordinasi secara simultan, di situs tersebut.

Juru bicara Taliban, Zabiullah Mujahid, meminimalisir jumlah korban tewas dan mengatakan behwa serangan itu berhasil dihentikan dalam waktu 15 menit berkat intervensi yang cepat.

Meskipun ISIS dan Taliban adalah militan Islam Sunni garis keras, mereka berbeda dalam pandangan agama dan strategi.

Baca Juga: Sambut Dirinya Pulang, Zaskia Adya Mecca Terharu pada Kejutan dari sang Anak: Sweet Banget

Negara Islam telah mengklaim empat serangan korban massal sejak pengambilalihan Taliban pada 15 Agustus, termasuk ledakan bom bunuh diri yang menargetkan masjid-masjid Muslim Syiah.

Saksi mata pada hari Selasa menggambarkan kepada AFP adegan teror yang mereka alami, ketika pasien dan dokter mencoba mengunci diri di kamar lantai atas dan kemudian tembakan meletus.

Seorang wanita terperangkap di rumah sakit ketika serangan dimulai, bagaimana dia dan temannya merasa akan mati dan hidupnya akan segera berakhir.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah