WHO Sebut Krisis Covid-19 Masih Jauh dari Kata Selesai

- 27 Oktober 2021, 19:55 WIB
Ilustrasi. WHO sebut krisis Covid-19 belum usai.
Ilustrasi. WHO sebut krisis Covid-19 belum usai. /Pixabay/Padrinan

PR TASIKMALAYA - Pandemi Covid-19 yang menghantam dunia masih jauh dari kata selesai menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Covid-19 yang merebak di awal 2020 hingga kini masih menjadi misteri kapan pandemi ini akan usai dan dunia kembali hidup normal.

Komite dari WHO menyerukan penelitian vaksin Covid-19 generasi berikutnya untuk pengendalian pandemi jangka panjang.

Baca Juga: Pekerja Minyak di Sudan Gabung Aksi Nasional Tolak Kudeta Militer

Komite yang beranggotakan 19 orang tersebut bertemu setiap tiga bulan untuk membahas pandemi dan rencana pencegahannya.

“Sementara kemajuan telah dicapai melalui peningkatan penggunaan vaksin dan terapi Covid-19, analisis situasi saat ini dan model prakiraan menunjukkan bahwa pandemi masih jauh dari selesai,” kata WHO dalam sebuah pernyataan di pertemuan virtual pada Jumat, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari NDTV.

Komite menyerukan penelitian lebih lanjut tentang masker dan respirator yang dapat digunakan kembali, dan vaksin, diagnostik, dan terapi generasi berikutnya untuk pengendalian pandemi jangka panjang.

Baca Juga: Ratu Elizabeth II Batal Hadiri Pertemuan COP26, Istana Buckingham Beberkan Alasannya

"Penggunaan masker, physical distancing, kebersihan tangan, dan meningkatkan ventilasi ruang dalam ruangan tetap menjadi kunci untuk mengurangi penularan SARS CoV-2," pernyataan itu menekankan.

Komite mengatakan pandemi yang berlarut-larut membuat keadaan darurat kemanusiaan, migrasi massal, dan krisis lainnya menjadi lebih kompleks. Oleh karena itu, negara-negara harus merevisi rencana kesiapsiagaan dan tanggapan mereka.

Ini menimbulkan kekhawatiran tentang tantangan Afrika dalam mengatasi pandemi, termasuk akses ke vaksin, tes dan perawatan, serta mengumpulkan dan menganalisis data untuk memantau evolusi pandemi yang terjadi.

Baca Juga: Kim So Yeon Terima Tawaran untuk Bintangi 'Tale of The Nine Tailed 2', Begini Kata Agensi

Hanya 14 dosis vaksin yang telah diberikan per 100 orang di Afrika, menurut perhitungan AFP.

Angka itu mencapai 128 dosis di Amerika Serikat dan Kanada; 113 di Eropa; 106 di Amerika Latin dan Karibia; 103 di Oseania; 102 di Asia; dan 78 di Timur Tengah.

Komite tersebut pertama kali menyatakan pada 30 Januari tahun lalu bahwa virus itu adalah darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC) dan alarm tertinggi yang dapat dibunyikan WHO.

Baca Juga: Jarang Terekspos, Ibunda Natasha Wilona Mendadak Jadi Sorotan Netizen: Cantiknya Turunan

Komite mempertahankan desakannya bahwa bukti vaksinasi tidak boleh diperlukan untuk perjalanan internasional atau menjadi satu-satunya syarat untuk itu mengingat akses global yang terbatas dan distribusi vaksin Covid-19 yang tidak adil".

Sebaliknya, negara-negara harus mempertimbangkan "pendekatan berbasis risiko untuk memfasilitasi perjalanan internasional dengan mencabut atau memodifikasi tindakan, seperti persyaratan pengujian dan/atau karantina, bila perlu.

Komite juga meminta negara-negara untuk mengakui semua vaksin yang telah diberikan persetujuan penggunaan darurat oleh WHO.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah