China memiliki beberapa gedung tertinggi di dunia, termasuk Menara Shanghai dengan tinggi 632 meter dan Pusat Keuangan Ping An dengan tinggi 599,1 meter di Shenzhen.
Sementara China mengakui bahwa bangunan bertingkat tinggi mempromosikan penggunaan sumber daya lahan yang lebih intensif, semakin khawatir bahwa pejabat lokal secara membabi buta mengejar konstruksi dengan sedikit perhatian pada kepraktisan dan keamanan.
Baca Juga: Jadi Penjahat di The Expendables 4, Iko Uwais: Nggak Sabar!
Awal tahun ini, menara setinggi 356 meter, yang memiliki 71 lantai, berulang kali berguncang di pusat kota Shenzhen. Sehingga meningkatkan kekhawatiran tentang keselamatan.
Investigasi menemukan penyebabnya, yaitu tiang setinggi lebih dari 50 meter di atas gedung yang bergerak tertiup angin.
Tak lama setelah insiden itu, China memberlakukan larangan nasional pada Juli tentang pembangunan bangunan yang melebihi tinggi 500 meter.
Baca Juga: Soal Obat Covid-19 Molnupiravir, Menkes: Hanya untuk Pasien Bergejala Ringan
Gedung Shenzhen dibuka kembali pada September setelah tiang pengganggu itu dibongkar.
Pemerintah daerah juga harus memeriksa bangunan super tinggi yang ada, melakukan pemeriksaan pada struktur fondasi, listrik, pasokan air dan gas, bahan yang digunakan, ketahanannya terhadap gempa bumi dan perlindungan dari kebakaran, kata kementerian itu.
Kota-kota juga secara ketat harus mengontrol pembangunan gedung-gedung tinggi di daerah yang sensitif secara ekologis dan di koridor ventilasi perkotaan.***