Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Channel News Asia, Trump meluncurkan perushaaan barunya, Trump Media & Technology Group (TMTG) minggu lalu.
Baca Juga: Arsenal, Chelsea, dan Sunderland Dipastikan Lolos ke Perempat Final Piala Liga
Hal itu saat dia meluncurkan rencana untuk aplikasi perpesanan baru yang disebut “Truth Social” untuk menyaingi Twitter dan media sosial lainnya yang melarangnya, menyusul pemberontakan 6 Januari di US Capitol.
Rencana TMTG adalah menjadi perusahaan publik melalui merger dengan Digital World Acquisition Corporation yang diperdagangkan secara publik, sebuah perusahaan akuisisi tujuan khusus atau SPAC, hang tujuan utamanya untuk mengakuisisi perusahaan swasta dan membawanya ke publik.
Saham digital World anjlok 30 persen pada Selasa menjadi ditutup pada US$59,07. Itu telah diperdagangkan di atas US$100, minggu lalu ketika perusahaan media sosial Trump mengumumkan akan bergabung dengannya.
Baca Juga: 5 Bahan Alami Berikut Dapat Mengatasi Rambut Beruban, Salah Satunya Daun Kari
Saham bonus tersebut selain sekitar 87 juta saham yang juga akan diterima TMTG, berdasarkan perhitungan Ritter dari pengumuman merger pekan lalu.
Penurunan besar pada Selasa di saham Digital World adalah pengingat bagi investor tentang risiko berinvestasi di SPAC, perusahaan yang sahamnya memiliki rekor melonjak dan jatuh.
Bahkan dengan prospektus, sebagian besar investor masih belum mengetahui tentang perusahaan baru Trump.