PR TASIKMALAYA - Sebanyak 83 akun Twitter bertanggungjawab atas ujaran kebencian yang ditujukan pada Pangeran Harry dan Meghan Markle.
Investigasi lainya yaitu sekitar 114.000 tweet diduga telah melakukan pelecehan terkoordinasi terhadap Pangeran Harry serta Meghan Markle.
Diketahui, dibalik ribuan tweet ujaran kebencian terhadap Pangeran Harry dan Meghan Markle dikerjakan hanya segelintir orang saja.
Pada Selasa, 26 Oktober 2021, platform gratis menggunakan kecerdasan buatan bermana Bot Sentinel mengklasifikasi dan melacak akun tak autentik.
Platform tersebut merilis laporan setelah memeriksa aktivitas akun Twitter yang berkaitan dengan Pangeran Harry dan Meghan Markle.
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Express, ditemukan bahwa kumpulan akun menggunakan gabungan gabungan 187.631 pengikut mereka untuk memicu ujaran kebencian.
Baca Juga: 6 Zodiak Berbicara Pandangannya tentang Kencan, Ada yang Langsung Menuju ke Tahap Serius!
Adapun tindakan itu biasanya dilakukan bagi orang-orang yang telah dibayar untuk penargetan tersebut.
Selain itu, laporan tersebut mengidentifikasi 55 akun utama, yang mana sebagian menghasilkan sebagian besar konten negatif terhadap Meghan Markle.
Tak hanya 55 akun utama, terdapat 22 pengguna lainnya dianggap sebagai akun sekunder yang memperkuat tweet bernada kebencian dari grup inti.
Selanjutnya, Bot Sentinel memperkirakan bahwa akun anonim tersebut menjangkau gabungan setidaknya berjumlah 17 juta pengguna.
Juru bicara Twitter angkat bicara terkait akun pengguna yang melanggar aturan perusahaan.
Mereka mengatakan akan mengambil tindakan tegas terhadap akun yang melanggar peraturan Twitter.
Baca Juga: Berhasil Menyatukan Keluarga Anang Hermansyah dan Raul Lemos, Atta Halilintar: Malam yang Indah...
Twitter dalam persyaratan layananya melarang setiap aktivitas yang melecehkan atau mengintimidasi serta mempermalukan maupun merendahkan orang lain.
Pangeran Harry dan Meghan Markle kerap mencela pelecehan dan ujaran kebencian terhadap mereka.
Oleh sebab itu, saat ini keduanya tidak memiliki akun media sosial.
Baca Juga: Tips Kesehatan: Kamu Memakai Kacamata dan Ingin Mengurangi Mata Minus? Coba Konsumsi Suplemen Lutein
Sama halnya dengan yayasan amal milik mereka yaitu Archewell yang juga tak memiliki media sosial.
Situs web Archewell hanya digunakan oleh Harry dan Meghan hanya untuk membuat sebuah pengumuman dan pernyataan.
Dalam sebuah wawancara, Pangeran Harry pernah mengatakan jika dan Meghan hanya akan kembali ke media sosial jika dirasa diperlukan.
Baca Juga: Samakan Warga Turki dengan Indonesia, Rizky Billar: Marah-marah, Klakson-klakson
Harry menambahkan, waktu yang tepat untuk menggunakan media sosial ketika komitmen yang lebih berarti untuk berubah atau direformasi.***