PBB Sebut Afghanistan Terancam Hadapi Krisis Pangan Berkepanjangan!

- 25 Oktober 2021, 21:40 WIB
Ilustrasi - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan bahwa Afghanistan menghadapi krisis pangan yang berkepanjangan.
Ilustrasi - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan bahwa Afghanistan menghadapi krisis pangan yang berkepanjangan. /orge Silva/Reuters

PR TASIKMALAYA - Jutaan warga Afghanistan terancam menghadapi kelaparan karena krisis pangan yang terancam dihadapi negara tersebut.

Seorang pejabat senior PBB menginginkan adanya tindakan menyelamatkan Afghanistan dari kehancuran dan menyerukan dana untuk upaya kemanusiaan.

Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia (WFP) David Beasley mengatakan bahwa 22.8 juta orang Afghanistan menghadapi ancaman krisis pangan yang berujung kelaparan massal.

Baca Juga: Link Nonton dan Bocoran Drama 'Lovers of the Red Sky' Episode 15: Hong Cheon Gi Didatangi Hwacha

"Anak-anak akan mati. Orang-orang akan kelaparan. Keadaan akan menjadi jauh lebih buruk," katanya saat berada di Dubai seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari NDTV.

"Saya tidak tahu bagaimana Anda tidak memiliki jutaan orang, dan terutama anak-anak, sekarat pada tingkat yang kita jalani dengan kurangnya dana dan runtuhnya ekonomi," tambahnya.

Afghanistan terjerumus ke dalam krisis pada Agustus setelah pejuang Taliban mengusir pemerintah yang didukung Barat, mendorong para donor menahan miliaran dolar bantuan untuk ekonomi yang bergantung pada bantuan Internasional.

Baca Juga: Pemain Persib Rashid Bongkar Sosok yang Ajari Selebrasi Jaipongan

Krisis pangan yang diperburuk dengan perubahan iklim diprediksi akan terjadi di Afghanistan.

Taliban yang mengambilalih pemerintahan telah diblokir untuk mengakses aset-set yang berada di luar negeri ketika negara-negara lainnya sedang bergulat dengan kelompok tersebut.

"Apa yang kami prediksi akan menjadi kenyataan jauh lebih cepat dari yang kami perkirakan. Kabul jatuh lebih cepat dari yang diantisipasi siapa pun dan ekonomi jatuh lebih cepat dari itu," kata Beasley.

Baca Juga: Beberkan Dampak Psikologis El Barack yang Kehilangan Sosok Ayah Sejak Lahir, Psikolog: Ada Rasa ...

Dia mengatakan dolar yang dialokasikan untuk bantuan pembangunan harus digunakan kembali untuk bantuan kemanusiaan, yang telah dilakukan beberapa negara, atau dana yang dibekukan disalurkan melalui badan tersebut.

"Anda harus mencairkan dana ini sehingga orang dapat bertahan hidup, Badan pangan PBB membutuhkan hingga $ 220 juta per bulan untuk memberi makan sebagian dari hampir 23 juta orang yang rentan saat musim dingin mendekat," ungkapnya.

Banyak warga Afghanistan menjual harta benda untuk membeli makanan dengan Taliban yang tidak mampu membayar upah kepada pegawai negeri sipil, dan masyarakat perkotaan menghadapi krisis pangan pada tingkat yang mirip dengan daerah pedesaan untuk pertama kalinya.

Baca Juga: Perwakilan Brand Ungkap Alasan Hapus Kim Seon Ho Sebelum Ada Klarifikasi Skandal: Kami Tidak ...

"WFP memanfaatkan sumber dayanya sendiri untuk membantu menutupi bantuan pangan hingga Desember setelah beberapa bantuan gagal memenuhi janji," kata Beasley.

Ia menambahkan bahwa dengan alokasi pemerintah sudah keluar, dana mungkin harus dialihkan dari upaya bantuan di negara lain khususnya Afghanistan.

Kelompok-kelompok yang lain mendesak negara-negara, yang prihatin dengan hak asasi manusia di bawah Taliban, untuk terlibat dengan penguasa baru untuk mencegah keruntuhan yang mereka katakan dapat memicu krisis migrasi serupa dengan eksodus 2015 dari Suriah yang mengguncang Eropa.

Baca Juga: Kondisi MS Korban Pelecehan Disebut Mengkhawatirkan, Ernest Prakasa ke KPI: Busuk!

"Saya tidak berpikir para pemimpin di dunia menyadari apa yang akan terjadi," pungkasnya saat menyebutkan beberapa krisis kemanusiaan di Timur Tengah, Afrika dan Amerika Tengah.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah