PR TASIKMALAYA – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengusir duta besar dari 10 negara Barat yang meminta pembebasan seorang pemimpin masyarakat sipil yang dipenjara.
Tujuh dari duta besar yang diusir itu mewakili sekutu NATO di Turki. Pengusiran itu disebut akan membuka keretakan terdalam dengan Barat dalam 19 tahun kekuasaan Erdogan.
Pengusiran duta besar dari Turki tersebut diumumkan oleh Erdogan, yang disebabkan oleh permintaan pembebasan Osman Kavala.
“Saya telah memerintahkan menteri luar negeri kami untuk menyatakan 10 duta besar ini sebagai persona non grata sesegera mungkin,” kata Erdogan, dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Al Jazeera.
Ia merujuk pada istilah yang digunakan dalam diplomasi yang menandakan langkah pertama sebelum pengusiran.
Akan tetapi, hingga saat ini Erdogan msih tidak menetapkan tanggal yang pasti bagi pengusiran itu.
Baca Juga: Rachel Vennya Absen Panggilan Polda Metro Jaya terkait Pelat Nomor Kendaraan 'RFS'
Filantropis Osman Kavala telah berada di penjara sejak akhir 2017, dituduh membiayai protes nasional pada 2013 dan dengan keterlibatan dalam kudeta yang gagal 2016. Dia menyangkal tuduhan itu.