Network
PR TASIKMALAYA – Pemimpin senior Al Qaeda Abdul Hamid al-Matar dikabarkan terbunuh oleh militer AS, juru bucara Komando Pusat AS.
Senior Al Qaeda itu tewas dalam serangan pesawat tak berawak (drone) militer AS di Suriah pada Jumat, 22 Oktober 2021.
Mayor Angkatan Darat AS John Rigsbee mengatakan bahwa peristiwa itu akan menggangu kemampuan Al Qaeda untuk merencakan gerakannya dalam melakukan aksi teror.
"Tidak adanya pemimpin senior Al Qaeda ini akan mengganggu kemampuan organisasi teroris untuk merencanakan lebih lanjut dan melakukan serangan global yang mengancam warga AS, mitra kami, dan warga sipil tak berdosa," kata dia dalam sebuah pernyataan tertulis, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters.
Serangan itu terjadi dua hari setelah pos terdepan AS di Suriah selatan diserang.
Rigsbee tidak menjelaskan apakah serangan drone AS itu dilakukan sebagai pembalasan.
Baca Juga: Telah Jalani Rehabilitasi hingga 4 Bulan Lamanya, Anji Akhirnya Resmi Bebas!
Sebelumnya, sebuah pos terdepan AS di Suriah selatan diserang pada Rabu.
Menurut laporan, tidak ada korban warga Amerika dalam seranga tersebut.
Para pejabat (anonim) mengatakan terlalu dini untuk mengatakan siapa yang bertanggung jawab atas serangan itu.
Baca Juga: Tak Hanya Stefan William, Celine Evangelista Disebut Sudah Dekat dengan Pria Lain Sebelum Bercerai
Salah satu pejabat mengatakan itu diyakini sebagai serangan drone.
Pos AS yang diserang terletak adalah Al Tanf, daerah strategis dekat perbatasan dengan Irak dan Yordania.
Garnisun itu pertama kali didirikan ketika pejuang ISIS menguasai Suriah timur yang berbatasan dengan Irak.
Tempat itu dipandang sebagai bagian dari strategi AS yang lebih besar untuk menahan jangkauan militer Iran di wilayah tersebut
Tanf adalah satu-satunya posisi dengan kehadiran militer AS yang signifikan di Suriah di luar wilayah utara yang dikuasai Kurdi.***
