From Zero To Hero: 5 Miliarder Asia yang Memulai Kesuksesannya dari Nol

- 17 Oktober 2021, 20:10 WIB
Ini 5 miliarder yang awali kesuksesan dari nol.
Ini 5 miliarder yang awali kesuksesan dari nol. /REUTERS/Charles Platiau

PR TASIKMALAYA - Menjadi kaya atau bahkan miliarder tidak selalu melalui proses yang sederhana, kecuali bagi keturunan orang berada.

Untuk menjadi kaya, kita perlu mengorbankan sebagian besar waktu, tenaga, tekad yang kuat dan sedikit keberuntungan.

Ada beberapa miliarder kaya raya dari belahan dunia, yang teryata mempu mencapai kesuksesan setelah mengalami berbagai hal.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Channel News Asia, berikut ini adalah lima miliarder Asia yang mampu mencapai kesuksesannya dari nol.

Baca Juga: Pemimpin Junta Tidak Diundang dalam KTT ASEAN, Myanmar: Kecewa dan Sangat Keberatan

JACK MA

Dikenal sebagai pendiri Alibaba dan Ant group, tetapi Jack Ma harus berjuang melalui beberapa kesulitan untuk menjadikannya sebagai salah satu orang terkaya di Asia seperti sekarang.

Ma lahir di Hangzhou, China, dia dibesarkan dalam keluarga miskin dan dibesarkan selama kebangkitan komunis China.

Sebagai anak kecil, Ma mengunjungi hotel tempat turis AS menginap untuk belajar bahasa inggris, dengan imbalan dia akan menjadi tour guide para turis AS keliling kota.

Baca Juga: Pecahkan Rekor di Thomas Cup 2021, Jonatan Christie Akui punya Dendam ke Anders Antonsen: Giliran Saya ...

Dia gagal dalam ujian masuk universitas sebanyak dua kali, sebelum akhirnya lulus dan melanjutkan belajar bahasa inggris di Institut Guru Hangzhou.

Setelah lulus, dia melamar di beberapa pekerjaan, termasuk di KFC, tetapi pada akhirnya ditolak. Dia mendapatkan pekerjaan sebagai guru bahasa inggris dan dibayar hanya USD12 per bulan (Rp170 ribu rupiah).

Dia berpikir untuk membangun sebuah usaha yang dapat membuat China terkenal di dunia, dua usaha pertamanya gagal, sebelum akhirnya dia menemukan kesuksesannya dengan Alibaba.

LI KA-SHING

Baca Juga: Sebut Arsy Diikuti Leluhur di Hadapan Anang Hermansyah, Mbah Mijan: Punya Mahkota dari Keturunan Kita

Sama seperti Jack Ma, miliarder Hongkong, Li Ka-Shing, juga mengalami awal yag sulit. Keluarganya melarikan diri dari China ke Hongkong, selama Perang Dunia II dan ketika ayahnya meninggal karena TBC, Li harus meninggalkan sekolah dan bekerja untuk menghidupi keluarganya.

Pada usia yang sangat muda, 16 tahun, ia bekerja di pabrik plastik. Bekerja selama 16 jam sehari, dia kemudian menjadi salesman top pabrik dan akhirnya dipromosikan menjadi manajer pabrik.

Pada usia 22 tahun, dia membuka pabriknya sendiri, Cheung Kong Industries, sekaligus menandai awal perjalanan bisnis kewirausahaannya.

Li mengubah Cheung Kong Industries menjadi perusahaan investasi real estate terkemuka dan mendaftarkannya di Bursa Efek Hongkong pada tahun 1972.

Baca Juga: Temukan Hal Ini Saat Terawang Ria Ricis dan Teuku Ryan Pasca Menikah, Ahli Tarot: Gosip Karier akan Meredup...

KIM BEOM-SOO

Kim Beom-soo, juga dikenal sebagai Brian Kim, adalah seorang miliarder Korea Selatan dan pendiri serta ketua perusahaan Internet, Kakao.

Perusahaan tersebut memiliki aplikasi perpesanan terbesar di Korea Selatan, Kakao Talk.

Kim tumbuh dalam kemiskinan, keluarganya yang terdiri dari delapan orang berbagi satu kamar tidur, di lingkungan miskin, di Seoul.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Batu Permata yang Paling Menarik Bagimu Dapat Mengungkap Jati Diri yang Sesungguhnya

Sementara itu, orang tuanya yang tidak tamat sekolah dasar, berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain untuk mencari nafkah.

Kim adalah yang pertama di keluarganya yang kuliah, membiayai kuliahnya dengan menjadi guru les privat.

Dia menghabiskan lima tahun dalam pekerjaan pertamanya sebagai pengembang untuk layanan komunikasi online di unit layanan IT Samsung.

Pada tahun 1998, dia memulai Hangame, sebuah bisnis warnet yang kemudian menjadi portal game online.

Baca Juga: Terawang Rumah Tangga Ria Ricis dan Teuku Ryan Setelah Nanti Menikah, Ahli Tarot Bayu Six Bocorkan Hal ini

Hangame kemudian bergabung dengan mesin pencari Naver untuk menjadi portal web dominan Korea Selatan, NHN. Dia memulai Kakao Talk pada tahun 2010.

Pada bulan Agustus tahun ini, Kim berjanji untuk memberikan setengah kekayaannya untuk mengatasi masalah sosial.

KIM BONG-JIN

Kim Bong-Jin adalah pendiri dan ketua operator aplikasi pengiriman Korea Selatan, Woowa Brothers.

Baca Juga: Pantas Saja Karier Raffi Ahmad Kian Bersinar, Ahli Aura Ungkap Hal yang Mengejutkan: Otaknya Bagus

Tahun ini, pria berusia 44 tahun itu dan istrinya, menandatangani Giving Pledge, mengatakan bahwa mereka akan menyumbangkan lebih dari setengah kekayaan mereka.

Dalam sebuah pernyataan, Kim menulis tentang permulaannya yang sederhana. Dia dibesarkan di sebuah pulau kecil, di Korea Selatan, tidur di restoran yang dikelola oleh keluarganya.

“Selama sekolah menengah, saya harus menunggu tamu sampai tamu meninggalkan restoran keluarga kami, karena tidak ada kamar tidur yang layak untuk saya,” kata Kim.

Dia hampir tidak mampu membiayai kuliahnya di perguruan tinggi seni, dia berterima kasih karena keberuntungan dan anugerah tuhan atas pencapaiannya sekarang.

Baca Juga: Legenda Badminton Ini Soroti Peluang Indonesia di Thomas Cup 2021: Kesempatan Tahun Ini Itu Sangat Bagus

ZHANG XIN

Pengusaha properti Zhang Xin, CEO SOHO, China, dikenal sebagai wanita yang membangun Beijing.

Dia dibesarkan di Beijing, selama Revolusi Kebudayaan dan sebagai seorang gadis muda Zhang dan ibunya dikirim ke pedesaan untuk bekerja.

Pada usia 15 tahun, Zhang dan keluarganya pindah ke Hongkong. Untuk mencari nafkah, dia bekerja di pabrik selama lima tahun dan menabung untuk pergi ke Inggris, untuk belajar.

Baca Juga: Apa Bakat Terpendam Pangeran Philip yang Dikabarkan Cuma Satu-satunya di Seluruh Kerajaan Inggris?

Untuk menghidupi dirinya sendiri, Zhang bekerja di toko ikan dan keripik tradisional Inggris yang dikelola oleh pasangan China.

Dia kemudian melanjutkan bekerja untuk Goldman Sachs di London, kemudian bekerja sebentar di Hongkong dan New York.

Akhirnya, dia pindah kembali ke Beijing di mana dia bertemu suaminya. Bersama-sama mereka mendirikan SOHO China, sebuah perusahaan pengembang real estate yang kemudian menjadi pengembang properti terbesar di China.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x