Banjir di China Buat Tambang Batubara Tutup Sementara hingga Pasokan Batubara Berkurang

- 14 Oktober 2021, 17:16 WIB
Ilustrasi. Tambang batubara di China kena imbas banjir hingga harus tutup sementara.
Ilustrasi. Tambang batubara di China kena imbas banjir hingga harus tutup sementara. /Pixabay/stafichukanatoly

 

PR TASIKMALAYA - Harga batubara di Zhengzhou Commodity Exchange naik sekitar 10 persen untuk hari kedua pada Selasa. Harga telah menyentuh rekor tertinggi pada Senin setelah naik 12 persen.

Hujan lebat dan banjir di China utara telah menyebabkan rekor lonjakan harga batubara, setelah beberapa tambang batubara negara itu terpaksa harus ditutup.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laporan The Independent pada 13 Oktober 2021, harga batubara termal internasional telah melampaui 100 persen sejak Mei tahun ini, karena bisnis terus muncul dari pandemi dan meningkatkan aktivitas mereka, sehingga memicu kekurangan yang dramatis.

Baca Juga: Perkara Lesti Kejora dan Rizky Billar di Televisi, Deddy Corbuzier Singgung Saaih Halilintar: Itu Kan...

Dalam upaya memenuhi kesenjangan antara meningkatnya permintaan energi pasca-pandemi dan pasokan stok batubara yang tersedia, China dilaporkan telah memerintahkan tambang batubaranya untuk meningkatkan produksi.

Namun, keadaan menjadi lebih buruk setelah hujan lebat dan banjir melanda  abian utara negara itu, sehingga berdampak pada wilayah pertambangan batu baranya.

Rumah roboh dan tanah longsor telah dilaporkan di lebih dari 70 distrik dan kota di China utara.

Baca Juga: Roy Suryo Tanggapi Video Viral Baim Wong yang Memarahi Kakek Suhud: Sebenarnya Dia...

Hujan lebat dan banjir telah menewaskan sedikitnya 15 orang di provinsi Shanxi, pusat pertambangan yang menyumbang sepertiga dari total pasokan batubara China serta mempengaruhi 1,76 juta orang.

Setidaknya 60 dari total 682 tambang batubara di provinsi tersebut terpaksa ditutup sementara, menurut sebuah pernyataan yang diterbitkan pada Sabtu, oleh Biro Manajemen Darurat pemerintah provinsi.

Bagaimanapun, beberapa tambang sekarang dengan hati-hati melanjutkan operasi produksinya.

Baca Juga: Muncul dalam Live Streaming Jimin, Jungkook BTS Buktikan Dirinya Sebagai Anggota Gym HYBE Paling Fit

Kenaikan harga batubara lebih lanjut, setelah China mulai bergulat dengan krisis energinya, telah menghambat upaya negara itu untuk memperluas pasokan bahan bakar.

Dalam beberapa pekan terakhir, produsen batubara terbesar di dunia terpaksa membatasi pasokan listrik ke jutaan rumah dan bisnis.

Pemadaman listrik yang sering juga telah mempengaruhi produksi industri, karena kekhawatiran akan pemadaman total semakin besar.

Baca Juga: Gagal TWK, Mantan Pegawai KPK Ini Akui Berniat Dirikan Parpol Baru yang Bersih dan Berintegritas

India juga tidak terhindar dari krisis batubara, karena 63 dari 135 pembangkit listrik tenaga batubara di negara itu melaporkan stok batubara dalam dua hari berkurang.

Kurangnya batubara di India dipicu karena penundaan transportasi yang disebabkan karena cuaca ekstrim.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: The Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah