PR TASIKMALAYA - Rusia tidak diundang dalam pertemuan virtual 30 negara yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS), yang bertujuan memerangi ancaman ransomware dan kejahatan siber, kata seorang pejabat gedung putih.
Namun, ia tak menjelasakan lebih lanjut kenapa Rusia tidak diundang dalam pertemuan yang dilakukan pada Rabu dan Kamis pekan ini.
Diketahui, banyak kelompok ransomware yang beroperasi dari Ukraina dan Rusia, kata pakar keamanan siber sektor swasta.
Baca Juga: Lesti Kejora Akui 'Menyesal' Terlanjur Dinikahi Rizky Billar Usai Tahu Hal ini dari Deddy Corbuzier
Beberapa pejabat dan analis AS mengatakan kelompok ransomware Rusia beroperasi dengan persetujuan diam-diam Kremlin, tetapi tidak dikendalikan secara langsung oleh pemerintah.
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters, pertemuan tersebut akan diadakan selama dua hari, melibatkan enam sesi dan mencakup beberapa topik.
Topik itu di antaranya mengatasi penyalahgunaan mata uang virtual untuk mencuci pembayaran tebusan, menuntut penjahat ransomware, menggunakan diplomasi untuk melawan ransomware, dan membantu negara-negara menjadi lebih tahan terhadap serangan semacam itu.
Baca Juga: Tampak Awet Muda, Yuni Shara Akui Tak Pernah Lakukan Perawatan Wajah yang Berlebihan
Bersama dengan AS, India, Australia, Jerman, dan Inggris akan memimpin diskusi tentang topik-topik seperti gangguan, mata uang virtual, dan diplomasi.