Namun, menurut hasil penelitian besar, suntikan vaksin ini hanya akan mencegah 4 dari 10 kasus malaria pada anak-anak yang menerima empat dosis.
Meskipun demikian, suntik vaksin malaria masih bisa digunakan untuk menyelamatkan ratusan ribu nyawa.
Matshidiso Moeti, direktur regional WHO untuk Afrika, mengatakan bahwa kehadiran vaksin ini telah menawarkan secercah harapan bagi benua Afrika yang memiliki kasus malaria terbanyak.
"Kami berharap lebih banyak anak Afrika terlindungi dari malaria dan tumbuh menjadi orang dewasa yang sehat,” katanya.
GSK, yang telah mengembangkan vaksin, berkomitmen untuk menyumbangkan 10 juta dosis untuk uji coba dan akan memasok 15 juta dosis setiap tahunnya.
Baca Juga: Dituntut 5 Bulan Rehabilitasi Terkait Penyalahgunaan Narkoba, Anji : Saya Minta Diberikan Keringanan
Kombinasi obat antimalaria dan vaksinasi dapat mengurangi kematian dan rawat inap anak akibat malaria sekira 70 persen setelah tiga tahun.
Hal ini diketahui berdasarkan penelitian yang diterbitkan pada Agustus 2021 terhadap enam ribu anak.
Malaria telah menjadi target yang rumit bagi pembuat vaksin, tetapi para peneliti berhasil membuat kemajuan.