Guterres mengatakan dia yakin bantuan dapat digunakan sebagai pengaruh dengan Taliban untuk memperbaiki hak asasi manusia.
Mereka khawatir Taliban akan kembali dengan pemerintahan brutal yang menjadi ciri rezim mereka pertama dari tahun 1996 hingga 2001.
Baca Juga: Tes Psikologi: Anjing atau Wajah? Jawabannya Ungkap Apa yang Sebenarnya Kamu Cari dalam Hidup
"Tidak mungkin memberikan bantuan kemanusiaan di Afghanistan tanpa melibatkan otoritas de facto," kata Sekjen PBB kepada para menteri yang menghadiri pembicaraan Jenewa.
"Sangat penting untuk terlibat dengan Taliban pada saat ini,” tambahnya, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Channel News Asia.
Guterres mendesak negara-negara untuk menemukan cara yang memungkinkan suntikan uang tunai dalam ekonomi Afghanistan.
Baca Juga: Beda dari sang Ayah, Kakak Rizky Billar Ungkap Hal Ini Soal Dugaan Lesti Kejora Hamil Duluan
Hal itu dimaksudkan mencegah keruntuhan langsung yang akan memiliki konsekuensi yang menghancurkan bagi Afghanistan dan kawasan yang lebih luas.
"Saya tidak berpikir bahwa jika otoritas de facto suatu negara berperilaku buruk, solusinya adalah melakukan hukuman kolektif kepada rakyatnya," ujarnya.
Taliban telah menjanjikan bentuk pemerintahan yang lebih ringan kali ini, tetapi telah bergerak cepat untuk menghancurkan perbedaan pendapat.