Liput Aksi Demonstrasi di Kabul, Dua Wartawan Afghanistan Dipukuli di Tahanan Taliban

- 10 September 2021, 11:35 WIB
Luka yang dialami dua orang wartawan Afghanistan saat melakukan liputan demonstrasi di Kota Kabul dan ditahan Taliban.
Luka yang dialami dua orang wartawan Afghanistan saat melakukan liputan demonstrasi di Kota Kabul dan ditahan Taliban. /Etilaatroz via REUTERS

PR TASIKMALAYA - Dua wartawan Afghanistan menjadi korban kekerasan ketika meliput aksi demonstrasi wanita di Kabul.

Menurut Editor Etilaat Roz, kedua wartawan tersebut dipukuli dalam tahanan polisi saat ditahan oleh Taliban.

Pendiri dan pemimpin redaksi surat kabar Etilaat Roz, Zaki Daryabi membagikan gambar di media sosial dari dua wartawan pria yang mengalami kekerasan.

Baca Juga: Manager Ungkap Alasan Rizky Billar Keluarkan Biaya Pernikahan Fantastis untuk Lesti Kejora: Bertanggungjawab

Satu wartawan mengalami bekas merah besar di punggung bawah dan kaki dan yang satunya mengalami tanda serupa di bahu dan lengannya.

Wajah kedua orang wartawan pria tersebut juga mengalami memar dan luka seperti yang ditunjukan oleh Zaki Daryabi.

Ketika ditanya tentang kejadian itu, seorang pejabat menteri Taliban mengatakan bahwa setiap serangan terhadap wartawan akan diselidiki.

Baca Juga: Sempat Dicibir Mirip Nenek-nenek, Putri Anne Kini Dipuji Awet Muda hingga Disamakan dengan Anak SMA

Zaki Daryabi mengatakan pemukulan yang dilakukan tersebut mengirimkan pesan mengerikan kepada media di Afghanistan.

Kejadian pemukulan menyebabkan pesan teror kepada pers independen, yang sebagian besar didanai oleh donor Barat yang telah berkembang pesat dalam 20 tahun terakhir.

“Lima rekan kami ditahan di pusat penahanan selama lebih dari 4 jam, dan selama empat jam ini dua rekan kami dipukuli dan disiksa secara brutal,” ungkap Zaki Daryabi dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters pada 10 September 2021.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra, Scorpio dan Sagitarius 10 September 2021: Kehidupan Cinta Mungkin Menjadi Rumit

Dirinya mengatakan wartawan yang terluka dibawa ke rumah sakit dan disarankan untuk istirahat selama dua minggu oleh dokter.

Sejak 15 Agustus 2021, Taliban telah menguasai Kota Kabul dan sekarang memerintah Afghanistan lagi setelah pemberontakan selama 20 tahun.

Taliban telah memberontak dan melawan pasukan asing di Afghanistan dan berjanji untuk mengizinkan media beroperasi dan menghormati hak asasi manusia.

Baca Juga: Susul Kim Min Seok, Song Jae Rim Akan Ikut Bintangi Drama Baru 'Bloody Romance'!

Tapi insiden pelecehan sejak Taliban berkuasa telah menimbulkan keraguan di antara beberapa warga Afghanistan.

Terakhir kali Taliban memerintah negara itu tahun 1996-2001 tidak ada media independen serta Internet masih dalam masa pertumbuhan.

Beberapa wartawan telah mengeluh tentang penyerangan sejak Taliban kembali berkuasa.

Baca Juga: Berikut 6 Warna yang Cocok untuk zodiak Scorpio: Bisa Menarik Keberuntungan hingga Karier yang Baik!

Beberapa wanita mengatakan mereka tidak diizinkan untuk terus bekerja di pekerjaan media.

Di bawah pemerintahan Taliban pertama, perempuan dilarang bekerja dan bersekolah.

Kelompok itu mengatakan dalam beberapa pekan terakhir bahwa perempuan akan diizinkan untuk bekerja dan kuliah di universitas dalam parameter hukum Islam.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn, Aquarius dan Pisces 10 September 2021: Introspeksi dan Evaluasi Diri

“Dengan runtuhnya pemerintahan secara tiba-tiba, Etilaat Roz awalnya memutuskan untuk tinggal dan beroperasi dengan harapan tidak akan ada masalah besar bagi media dan jurnalis,” kata Zaki Daryabi.

“Namun dengan kejadian kemarin, harapan kecil yang saya miliki untuk masa depan media dan jurnalis di negara ini hancur,” tuturnya.***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah