Peneliti Inggris Sebut Penyintas Covid-19 dengan Gejala Berat Dapat Alami Kecerdasan yang Menurun

- 26 Juli 2021, 21:26 WIB
ILUSTRASI Covid-19. Menurut penelitian di Inggris, penyintas Covid-19 dengan gejala berat dimungkinkan alami penurunan dalam kecerdasan.
ILUSTRASI Covid-19. Menurut penelitian di Inggris, penyintas Covid-19 dengan gejala berat dimungkinkan alami penurunan dalam kecerdasan. //Pexels/Edward Jenner

PR TASIKMALAYA – Sebuah penelitian baru di Inggris mengklaim bahwa penyintas Covid-19 dengan gejala berat dimungkinkan mendapat skor rendah dalam tes kecerdasan.

Penelitian terbaru soal Covid-19 itu diterbitkan dalam jurnal The Lancet EClinicalMedicine, yang menyebut bahwa Covid-19 berpengaruh pada kecerdasan manusia.

Hal itu disebabkan virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19 dapat secara signifikan menurunkan kemampuan kognitif, terutama di antara pasien yang memiliki gejala parah.

Baca Juga: Sempat Berselisih dengan Ruben Onsu Gegara Sarwendah, Boy William Minta Maaf: Mulut Gue Sesampah Itu

Pemimpin penelitian tersebut merupakan Adam Hampshire, profesor di Laboratorium Komputasi, Kognitif dan Neuroimaging Klinis di Imperial College London.

Ia mengaku melakukan penelitian di tengah melonjaknya kasus Covid-19 di Inggris.

“Secara kebetulan, pandemi meningkat di Inggris di tengah ketika saya sedang mengumpulkan penelitian soal kognitif dan kesehatan mental dalam skala yang sangat besar,” ujarnya, seperti dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari DNA India.

Baca Juga: Kamu Wajib Tahu, Inilah Cara Menjadi Sosok Teman yang Baik bagi Pasangan

Tes Hampshire itu terdiri dari serangkaian tugas yang bertujuan untuk mengevaluasi berbagai dimensi kemampuan kognitif.

“Sejumlah kolega saya menghubungi saya secara paralel untuk menunjukkan bahwa ini memberikan kesempatan untuk mengumpulkan data penting tentang bagaimana pandemi dan penyakit Covid-19 memengaruhi kesehatan mental dan kognisi,” terang Hampshire.

“Saya telah memikirkan hal yang sama. dan ingin membantu sejauh yang saya bisa, jadi perluas studi untuk memasukkan informasi tentang penyakit Covid-19 dan dampak pandemi pada kehidupan sehari-hari secara lebih umum,” lanjutnya.

Baca Juga: Tak Sadar Sedang Direkam, Rizky Billar Kepergok Cium Lesti Kejora hingga Ramai Tuai Hujatan Netizen

Penelitian berjudul “Defisit kognitif pada orang yang telah pulih dari Covid-19” itu menganalisis data dari 81.337 orang.

Di antaranya, 12.689 telah dilaporkan memiliki infeksi Covid-19 dengan tingkat keparahan pernapasan tertentu.

Penelitian tersebut menemukan bahwa orang yang dilaporkan tertular Covid-19 berkinerja buruk pada tes kecerdasan.

Baca Juga: Nadia Christina Bakal Laporkan Alfath Fathier Soal KDRT, Hotman Paris: Buktinya ...

Menurut para peneliti, kekurangan terbesar muncul dalam tugas-tugas yang dibutuhkan peserta untuk menalar, merencanakan, dan memecahkan masalah.

Ini, sesuai penelitian, sejalan dengan laporan ‘long Covid’ di mana pasien mengeluhkan 'kabut otak' dan masalah konsentrasi.

Mereka yang dirawat di rumah sakit dan memakai ventilator menunjukkan defisit terburuk, disamakan dengan penurunan tingkat IQ 7 poin, menurut penelitian.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: DNA India


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x