Bukan Dipuji, Donald Trump Malah Dicap Bodoh Lantaran Tuntut Facebook, Twitter, dan Google

- 8 Juli 2021, 18:10 WIB
Gugat Facebook, Twitter, dan Google, Donald Trump malah dicap bodoh oleh netizen Amerika Serikat
Gugat Facebook, Twitter, dan Google, Donald Trump malah dicap bodoh oleh netizen Amerika Serikat /REUTERS/Carlos Barria

PR TASIKMALAYA – Pada Rabu, 7 Juli 2021, Donald Trump mengajukan gugatan kelompok untuk menuntut Facebook, Twitter, dan Google ke Pengadilan Distrik Miami, Amerika Serikat.

Mengajukan gugatan kelompok, Donald Trump bermaksud untuk merebut kembali hak kebebasan mengutarakan pendapat yang telah diambil Facebook, Twitter, dan Google bukan hanya dari dirinya tetapi juga banyak pengguna media sosial (medsos) lainnya.

Sebagaimana diketahui, akun media sosial Donald Trump telah ditangguhkan oleh Facebook, Twitter, dan Google pasca insiden Januari lalu.

Baca Juga: Terlalu Boros, Tanda-tanda Kudeta Kim Jong Un di Korea Utara Kini Mulai Muncul

Sebab kebebasan berbicara adalah hak mendasar dari setiap warga Amerika Serikat sebagaimana diatur dalam Amandemen Pertama Konstitusi AS.

Sayangnya, kelakuan mantan presiden AS tersebut bukannya dipuji melainkan netizen beramai-ramai membahas kebodohan Donald Trump di berbagai platform medsos.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Huff Post, salah satu netizen yang berkomentar adalah pengacara konservatif bernama George Conway.

Baca Juga: Mendadak Unggah Video Wawancara sang Ayah Singgung soal Lesti Kejora, Rizky Billar: Aneh Banget!

“Bodoh dalam berbagai tingkatan, benar-benar memusingkan,” tulis George Conway di tanggal 7 Juli 2021.

Komentar pengacara George Conway tersebut ditujukan untuk ulah Donald Trump yang berusaha membela haknya dengan membawa-bawa hukum dasar Amerika Serikat ketika sebenarnya mantan presiden tersebut tidak mengerti apa-apa.

Berdasarkan ketentuan Amendemen Pertama Konstitusi AS, aksi pembungkaman akan bersifat melanggar hak dasar apabila dilakukan secara langsung oleh pemerintah.

Baca Juga: Rumah Tangga Dikabarkan Retak, Olla Ramlan: Selain Memikirkan Anak Kita Juga Harus Memikirkan Diri Sendiri

Akan tetapi jika dilakukan oleh perusahaan swasta seperti Facebook, Twitter, dan YouTube milik Google, maka pembungkaman akun tertentu bersifat sah-sah saja.

Kemudian ada pengguna Twitter @DevlinBarrett yang menertawai kebodohan Donald Trump yaitu menyebut Facebook sebagai pemerintah yang membungkamnya.

“Di paragraf ketiga dari tuntutan Anda mendeklarasikan bahwa Facebook adalah pemerintah,” sindir Devlin Barrett lewat Twitter di tanggal 7 Juli 2021.

Baca Juga: Lagu Miliknya Diparodikan Ryeowook, Rossa Akui Sudah Lama Berteman dengan Seluruh Anggota Super Junior

Donald Trump juga makin dicap bodoh oleh netizen Amerika Serikat lantaran kelakuannya saat ini bertentangan dengan apa yang dilakukannya saat masih menjabat sebagai presiden.

Sewaktu masih jadi presiden Amerika Serikat, Donald Trump dengan semena-mena memblokir sejumlah akun Twitter yang kedapatan bertentangan dengan pendapatnya.

Gegara hal ini, Donald Trump pun dituntut.

Baca Juga: Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie Diciduk Terkait Narkoba, Aburizal Bakrie Justru Ditagih Netizen Utang Lapindo

Kala itu tim legal Donald Trump membela aksi blokir dengan mengatakan bahwa hal tersebut sah-sah saja karena dilakukan lewat akun pribadi milik sang presiden.

“Akun Twitter-ku tidak diatur Amandemen Pertama,” bantah Donald Trump sewaktu menghadapi tuntutan dari beberapa pengguna medsos yang diblokirnya.

Dan lucunya, menurut Steve Vladeck, Donald Trump yang baru saja menuntut Twitter tiba-tiba saja mengatakan bahwa kebebasan berpendapat di medsos ikutan diatur Amandemen Pertama.

Baca Juga: Diamankan Kepolisian Akibat Dugaan Narkoba, ini Unggahan Terakhir Nia Ramadhani: Tak Seperti yang Diharapkan

Bukan cuma menunjukkan ketidaktahuannya soal hukum yang berlaku di Amerika Serikat, ulah Donald Trump yang menuntut Facebook, Twitter, dan Google juga mendapatkan cibiran.

Sebab gugatan kelompok yang diajukan Donald Trump bisa diikuti warga biasa lainnya selama orang itu mau memberikan donasi untuknya.

Selain menyebutnya bodoh, Netizen juga menilai Donald Trump sengaja menuntut Facebook, Twitter, dan Google karena ingin menggumpulkan uang untuk dana nyapres pada tahun 2024 nanti.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: Huff Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah