Sekolah Asrama di Nigeria Diserang Kelompok Bersenjata, 140 Siswa Menghilang

- 6 Juli 2021, 10:50 WIB
Geng bersenjata di Nigeria menculik ratusan siswa di sekolah asrama dan mereka menghilang hingga kini.
Geng bersenjata di Nigeria menculik ratusan siswa di sekolah asrama dan mereka menghilang hingga kini. /PublicDomainPictures/pixabay.com/PublicDomainPictures

PR TASIKMALAYA - Sebanyak 140 siswa menghilang dari sebuah sekolah asrama di Nigeria dalam gelombang penculikan massal yang menargetkan pelajar.

Para siswa sekolah asrama di Nigeria tersebut diculik geng kriminal bersenjata yang sering menyerang desa-desa untuk menjarah, mencuri ternak, dan menculik warga untuk tebusan.

Di samping kasus menghilang siswa di Nigeria, sejak awal tahun ini, geng tersebut semakin banyak menargetkan sekolah, sekolah asrama, dan perguruan tinggi.

Baca Juga: Rahasia Orang Korea Mempraktikkan Etika Konfusianisme dalam Kehidupan Pribadi hingga Negara

Insiden penculikan itu terjadi pada hari Senin dini hari, 5 Juli 2021, di mana para penyerang melepaskan tembakan dan melumpuhkan penjaga keamanan.

Mereka menyerbu sekolah menengah Bethel Baptist di negara bagian Kaduna, barat laut Nigeria, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Guardian.

“Para penculik membawa 140 siswa, hanya 25 siswa yang lolos," kata Emmanuel Paul, seorang guru di sekolah tersebut.

Baca Juga: Masih Lebih Kaya 739 Ribu Kali Dibanding Orang Biasa, Jeff Bezos Resmi Mundur dari CEO Amazon

"Kami masih belum tahu ke mana para siswa itu dibawa,” tambahnya.

Para murid yang hilang itu kini dalam penantian para orang tua dan masyarakat setempat.

Sejak Desember 2020, sekira seribu pelajar telah diculik di Nigeria, sebagian besar telah dibebaskan atas negosiasi dengan pejabat setempat, namun beberapa lainnya masih ditahan.

Baca Juga: Seni Lukis Korea yang Terpengaruh Gaya Barat, Tiongkok, dan Jepang di Abad 20

Geng bersenjata seringkali menargetkan sekolah dan perguruan tinggi pedesaan di mana para pelajar tinggal di asrama dengan keamanan yang longgar.

Hal ini telah memudahkan para kriminal untuk mengangkut sejumlah besar korban ke tempat persembunyian di hutan dan menuntut uang tebusan.

Dengan adanya penculikan ini, enam negara bagian di utara Nigeria memutuskan untuk menutup sekolah umum guna mencegah terjadinya serangan serupa.

Bethel Baptist adalah sma yang dibangun oleh gereja Baptis pada tahun 1991 di desa Maramara, Kaduna.

Baca Juga: Kamu Wajib Tahu! Berikut Pemaparan Etika Kehidupan Sehari-hari Orang Korea

Serangan tersebut merupakan penculikan massal keempat di negara bagian Kaduna sejak Desember 2020.

Gubernur negara bagian Kaduna, Nasir Ahmad El-Rufai, menyatakan dengan tegas bahwa ia akan menolak membayar uang tebusan.

Penculikan di sekolah itu terjadi hanya beberapa jam setelah geng bersenjata menculik delapan pegawai medis dari sebuah pusat kesehatan di Kaduna.***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah