Setengah Populasi Dunia Diperkirakan Menderita Rabun Jauh dalam 20 Tahun, Segera Cegah dengan Cara ini!

- 30 Juni 2021, 15:55 WIB
Ilustrasi. Peneliti asal Inggris ungkapkan kemungkinan separuh dari penduduk bumi akan menderita miopia di tahun 2050.
Ilustrasi. Peneliti asal Inggris ungkapkan kemungkinan separuh dari penduduk bumi akan menderita miopia di tahun 2050. /PEXELS/Joao J

PR TASIKMALAYA - Para peneliti di Inggris memperkirakan setengah dari populasi orang dewasa di dunia akan menderita rabun jauh pada tahun 2050.

Perkiraan terkait setengah populasi dunia yang akan menderita rabun jauh itu disebabkan oleh kurangnya waktu yang dihabiskan di luar selama masa kanak-kanak.

Selain itu, rabun jauh yang akan diderita oleh setengah populasi di dunia itu juga akibat rendahnya tingkat aktivitas fisik dan lamanya durasi pekerjaan berjarak dekat.

Baca Juga: Isu Video Syur 20 Detik Diduga Nathalie Holscher dan Panji Komara Makin Panas, Sang Manajer Kini Bereaksi

Peringatan ini muncul setelah Vision Direct, sebuah online retail produk optik asal Inggris, meneliti dua ribu orang tua dari anak-anak berusia empat hingga delapan belas tahun.

Vision Direct menemukan sebanyak 83 persen anak di masa sekarang melihat layar lebih lama dari sebelumnya, seringkali lebih dari lima jam sehari.

Banyaknya waktu yang dihabiskan di dalam ruangan serta pengaruh genetik memungkinkan peningkatan penderita miopia hingga 30 persen.

Baca Juga: Ridwan Kamil Sampaikan 4 Hal Penting terkait Kenaikan Kasus Varian Delta Covid-19 di Jawa Barat

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Mirror, para ahli memperkirakan masalah ini akan terjadi dalam 20 hingga 30 tahun mendatang.

Secara spesifik, pekerjaan jarak dekat ialah seperti berkegiatan dengan laptop, handphone, konsol game, tv, dan bahkan bekerja dengan pulpen dan kertas.

Masalah ini tidak hanya mempengaruhi orang dewasa, tetapi juga anak-anak menjadi semakin rabun pada usia yang lebih muda.

Baca Juga: Waspada! 700 Juta Data Pengguna LinkedIn Dicuri dan Dijual di Dark Web

Karenanya, mereka rentan terhadap kondisi mata sekunder seperti glaukoma, ablasi retina, dan degenerasi makula rabun jauh di kemudian hari.

James Morgan, juru bicara perusahaan optik asal Inggris, David Clulow, berkata masalah ini bisa dicegah dengan memperbanyak aktivitas di luar ruangan.

"Penelitian menemukan, dengan lebih banyak waktu dihabiskan di luar dapat secara signifikan menunda timbulnya rabun jauh pada anak-anak," katanya.

Baca Juga: Ketahui Ciri-ciri Orang Positif Covid-19 Tanpa Gejala dan Gejala Ringan dan Cara Penanganan

Ia menjelaskan bahwa selama 60 tahun terakhir, kasus miopia meningkat dua kali lipat pada anak-anak berusia 10-16 tahun.

Penelitian menunjukkan, penyebab utamanya ialah kurangnya waktu di luar, terlalu sering fokus pada objek terdekat dan faktor riwayat keluarga.

"Sinar matahari merangsang produksi vitamin D dan dopamin, yang berkaitan dengan perkembangan mata yang sehat," terang James.

Baca Juga: Di hadapan Denise Chariesta, Iis Dahlia Layangkan Kritik untuk Lagu ‘Gila’: Nggak Enak!

"Itulah mengapa penting untuk mendorong anak-anak untuk pergi ke luar sebanyak mungkin," tuturnya.

Ia menyarankan, bila orang tua khawatir tentang kesehatan mata anak-anaknya, untuk segera menghubungi dokter mata guna memperlambat miopia.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x