Kerajaan Silla Bersatu di Korea Mencapai Puncak Keemasan Diiringi Hasil Seni, Apa Saja Hasilnya?

- 29 Juni 2021, 16:40 WIB
Hasil seni masa Korea kuno salah satunya mencapai kejayaan di saat Kerajaan Silla Bersatu berkuasa.
Hasil seni masa Korea kuno salah satunya mencapai kejayaan di saat Kerajaan Silla Bersatu berkuasa. /Pixabay/HeungSoon

PR TASIKMALAYA – Seni patung pada masa Korea kuno contohnya adalah bentuk Bodhisatva, tubuh feminin dibuat dengan baik di atas permukaan batu granit.

Bentuknya, terlihat dibalut oleh jubah, dikerjakan dalam sebuah cara yang menekankan bentuk tubuh patung dan menambah nilai kualitas spiritualnya.

Patung Budha itu mungkin terinspirasi dengan gaya yang berlaku di Dinasti Tang, Tiongkok. Salah satunya patung Budha dari sekitar tahun 703 Masehi di Kuil Baojing di Kota Xi’an, Tiongkok.

Baca Juga: Mengenal Hangul, Huruf Korea yang Digunakan Usai Sistem Hanja

Patung Budha Sokkuram kurang terlihat sekular dibandingkan dengan yang berasal dari masa Dinasti Tang.

Disitat PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Britannica pada Selasa, 29 Juni 2021, penurunan teknik dan gaya pembuatan patung di Korea dimulai paruh kedua abad ke 8. Terindikasi oleh dua patung perunggu Budha yang duduk dari Kuil Pulguk.

Meski pemahat patung masih mempertahankan bentuk bulat berisi dari wajah Budha Sokkuram, namun, ukuran tubuhnya lebih memanjang dan pakaiannya menyesuaikan dengan gaya di masa tersebut.

Baca Juga: Uni Emirat Arab Darurat Kasus Virus Corona, Pemerintah Sebut Covid-19 Varian Ganas Jadi Penyebabnya

Gaya pembuatan patung seperti ini meningkat tajam sampai akhir abad ke 8 di Korea.

Abad ke 9 Kerajaan Silla Bersatu mulai mengalami kemunduran pengaruh politik di kawasan semenanjung Korea.

Pemahat patung mulai mengurangi ukuran dari masing-masing bagian tubuh, baik patung yang diukir maupun cetak.

Baca Juga: Hasil Penelitian Universitas Oxford Temukan Vaksin AstraZeneca Efektif Tingkatkan Imunitas Tubuh!

Hasil seni patung Korea yang dihasilkan tidak proporsional.

Sebuah patung besar memperlihatkan bagian kepala yang ditempatkan di atas tubuh kecil dengan bagian pundak miring.

Dari pertengahan abad ke 9, logam perunggu sedikit digunakan untuk pembuatan patung, kebanyakan di masa ini terbuat dari besi.

Praktik yang terus dilakukan di masa Koguryo, Korea.

Baca Juga: Simak Bersama! Seni Orang Korea Terbentuk Sejak Masa 3 Kerajaan

Tempat miniatur patung perunggu Budha untuk sharira terkadang ditempatkan di dalam pagoda batu.

Contoh terbaik dari ini bisa dilihat di pagoda barat di situs Kuil Kamun, bentuk kotak yang ada miniatur botol kaca mengandung sharira.

Masing-masing bagian dari kotak dihiasi dengan sebuah relief perunggu berbentuk salah satu dari Empat Penjaga Sakral.

Baca Juga: Budaya Korea Disebut-sebut Terpengaruh Tiongkok, Simak Penjelasan Singkatnya

Benda seni hasil dari perunggu banyak terdapat di periode ini, khususnya lonceng besar perunggu Budha.

Kemampuan seniman kerajaan Silla di Korea dalam membuatnya terlihat dalam lonceng perunggu kolosal dari masa Raja Songdok yang dibuat tahun 771 untuk Kuil Pongdok. Benda itu sekarang ada di Museum Nasional Kyongju, Korea.

Permukaannya dihiasi relief dua malaikat terbang, sebuah contoh dari patung masa kerajaan Silla Bersatu.

Teks kuno berisi 830 karakter mendoakan pencapaian yang berhasil dibuktikan oleh Raja Songdok di Korea dan berharap dia diberkahi oleh kedamaian.***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: Britannica


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah