PR TASIKMALAYA – Sebentar lagi, bandara akan menggunakan anjing pelacak untuk mendeteksi apakah seseorang sudah tertular Covid-19 atau belum.
Pengembangan anjing pelacak sebagai salah satu alat untuk melacak penularan Covid-19 ini dilakukan oleh sekelompok peneliti di Inggris.
Cara melatih anjing pelacak ini adalah dengan menyuruh mereka mengendus kaus kaki bau yang bekas dipakai oleh para penderita Covid-19.
Dilansir Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com dari laman Reuters, para peneliti dari Inggris tersebut mengakui dua kelompok anjing pelacak yang mereka latih, saat ini telah menunjukkan hasil yang cukup memuaskan.
Tercatat bahwa tingkat sentivitas anjing pelacak dalam menemukan orang yang telah tertular virus SARS-CoV-2 mencapai 94,3 persen.
Persentase tersebut diperoleh dari mengendus sebanyak 3.500 kaus kaki dan kaus belum dicuci yang sebelumnya dipakai oleh para tenaga medis yang menangani pasien Covid-19.
Baca Juga: Intelijen Amerika Serikat Ungkap Fakta Mengejutkan Asal-Usul Virus Covid-19
Bahkan hasil penelitian menunjukkan kalau para anjing pelacak ini bahkan bisa mengendus orang yang terkena Covid-19 ringan alias tanpa gejala.
Dua kelompok anjing pelacak itu juga memberikan hasil yang memuaskan dalam hal mengendus orang yang telah terinfeksi Covid-19 yang virusnya sudah mengalami mutasi.
“Anjing akan jadi solusi terbaik untuk memeriksa banyak orang sekaligus secara cepat serta untuk mencegah pandemi Covid-19 kembali ke Britania Raya,” ucap Steve Lindsay, profesor biosains dari Universitas Durham yang tergabung dalam tim penelitian anjing pelacak.
Baca Juga: Ketentuan Baru Ibadah Haji 2021, Simak Selengkapnya di Sini
Keakuratan dari hasil endusan anjing pelacak ini telah dikonfirmasi langsung oleh James Logan selaku ketua dari tim penelitian yang meneliti penggunaan anjing pelacak untuk mendeteksi orang yang sudah terinfeksi Covid-19.
James Logan adalah spesialis di bidang penyebaran pandemi dan ia bekerja di London School of Hygiene & Tropical Medicine.
Selain memuji keakuratannya, James Logan juga memuji kecepatan para anjing pelacak untuk medeteksi apakah seseorang telah terinfeksi virus SARS-CoV-2 atau belum.
Hasil penelitian seputar anjing pelacak ini dipublikasikan hari ini, 24 Mei 2021.
Sebelumnya, penelitian serupa sudah pernah digagas di Finlandia, Jerman, dan Chile.
Hasil penelitian sebelumnya yang dicatatkan oleh WHO hanya mencapai tingkat akurasi sebesar 58 hingga 77 persen.
Dengan tingkat akurasi sebesar 94,3 persen dari hasil penelitian di Inggris, sepertinya anjing pelacak bakalan mulai bertugas segera di bandara untuk membantu mendeteksi penularan Covid-19.***