Mao mengatakan bahwa ketika itu hujan semakin deras dan suhu menjadi sangat dingin sehingga dia berputar balik sebelum mengalami hipotermia.
"Awalnya saya agak menyesal, mengira itu mungkin hanya hujan yang lewat," kata Mao Shuzhi.
"Tetapi ketika saya melihat angin kencang dan hujan melalui jendela kamar hotel, saya merasa sangat beruntung karena memutuskan untuk kembali," tambahnya.
Upaya penyelamatan besar-besaran pun dilakukan oleh lebih dari 1.200 penyelamat.
Proses penyelamatan juga dibantu drone pencitraan termal, detektor radar, dan peralatan pembongkaran, namun dipersulit oleh tanah longsor.
Baca Juga: Penjelasan BMKG Terkait Rentetan Gempa yang Terjadi Kemarin hingga Hari ini di Pulau Jawa!
Dari total 172 peserta, 151 di antaranya telah dipastikan aman, dengan jumlah korban tewas mencapai 21 orang.
Mao mengatakan bahwa sebelum perlombaan cuaca justru sangat panas meski ramalan cuaca mengatakan akan ada angin dan hujan sedang di Baiyin pada hari Sabtu.
"Semua orang percaya cuaca itu akan ringan. Saat itu di barat laut Tiongkok cuacanya kering," ujar Mao.