Ucapkan Kata yang Selama Beberapa Dekade Dihindari Gedung Putih AS, Joe Biden: itu Genosida!

- 25 April 2021, 11:10 WIB
Presiden Joe Biden dengan lantang sebut deportasi pada warga Armenia oleh pasukan Kesultanan Utsmaniyah adalah genosida.*
Presiden Joe Biden dengan lantang sebut deportasi pada warga Armenia oleh pasukan Kesultanan Utsmaniyah adalah genosida.* /Reuters/Jonathan Ernst

PR TASIKMALAYA - Pembunuhan sistematis dan deportasi lebih dari satu juta orang Armenia oleh pasukan Kesultanan Utsmaniyah pada awal abad ke-20 disebut sebagai genosida.

Pernyataan itu dideklarasikan oleh Amerika Serikat pada Sabtu 24 Aril 2021, ketika Presiden Joe Biden dengan lantang sebut hal itu sebagai genosida, padahal Gedung Putih sebelumnya selalu menghindari kata tersebut selama beberapa dekade.

Pelarangan kata genosida oleh Gedung Putih ini diketahui karena takut mengasingkan Turki yang merupakan sekutunya.

Baca Juga: Pernah Curhat Syuting Sinetron Ikatan Cinta, Arya Saloka: Gua Capek Bawain Tokoh Aldebaran

Turki bereaksi, dengan menteri luar negerinya mengatakan bahwa negaranya tidak akan diberi pelajaran tentang sejarahya dari siapa pun.

Armenia bersyukur dengan mengatakan bahwa mereka menghargai posisi Joe Biden yang berupaya menempuh langkah menuju sebuah kebenaran dan keadilan historis.

Joe Biden menindaklanjuti janji kampanye yang dia buat setahun yang lalu, pada peringatan tahunan Hari Peringatan Genosida Armenia untuk mengakui bahwa peristiwa yang dimulai pada tahun 1915 adalah upaya yang disengaja untuk memusnahkan orang-orang Armenia.

Baca Juga: Diroasting Kiky Saputri Soal Ariel Noah, Luna Maya Beri Respon Tak Terduga: Gimana, Enak Jamanku To?

Sementara presiden sebelumnya dengan sengaja menghindari penggunaan istilah genosida karena khawatir akan memperumit hubungan AS dengan Turki.

Tapi Joe Biden berkampanye dengan menjadikan hak asasi manusia sebagai dasar kebijakan luar negerinya.

Dia berpendapat bahwa jika ia gagal menyebut kekejaman terhadap orang-orang Armenia sebagai genosida, hal itu akan membuka jalan bagi kekejaman massal di masa depan.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Japan Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x