Kasus Covid-19 Baru di India Kembali Melonjak Hingga 184.372 Kasus Sehari Pasca Festival Keagamaan

- 15 April 2021, 12:30 WIB
Kasus Covid-19 baru di India kembali meningkat dan mencapai rekor tertinggi dalam sehari pasca ratusan ribu orang ikut festival keagamaan di Sungai Gangga.*
Kasus Covid-19 baru di India kembali meningkat dan mencapai rekor tertinggi dalam sehari pasca ratusan ribu orang ikut festival keagamaan di Sungai Gangga.* /Pixabay/Pexels.

PR TASIKMALAYA- Jumlah harian kasus Covid-19 baru di Negara India kembali mencapai rekor pada hari Rabu, 13 April 2021, pasca ratusan ribu orang berkumpul untuk mengikuti festival keagamaan.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan India, pasca festival keagamaan itu berlangsung dilaporkan terdapat sebanyak 184.372 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Hal ini menjadikan total infeksi akibat Covid-19 di India menjadi 13,9 juta, dengan penambahan kematian sebanyak 1.027 orang, sehingga total kematian menjadi 172.085 korban jiwa.

Baca Juga: Soal Konflik Lesty Kejora dengan Siti Badriah, Rizky Billar Buka Suara: Salah dan Benar Itu Relatif

Meski tengah pemberlakukan pembatasan secara ketat, namun, ratusan ribu umat Hindu yang taat berkumpul untuk mandi di Sungai Gangga pada hari Rabu, hari kunci ketiga dari Kumbh Mela selama berminggu-minggu - atau festival kendi.

Sanjay Gunjyal, inspektur jenderal polisi di festival tersebut, mengatakan sekitar 650.000 orang telah mandi pada Rabu pagi.

"Orang-orang didenda karena tidak mengikuti jarak sosial di ghats yang tidak padat (area pemandian), tetapi sangat sulit untuk mendenda orang-orang di ghat utama, yang sangat ramai," katanya.

Baca Juga: Dukung Kebijakan Larangan Mudik Lebaran, 166 Ribu Personel akan Dikerahkan Polri Tuk Jaga Pemudik yang Nekad

Ada sedikit bukti jarak sosial atau pemakaian masker, menurut seorang saksi mata Reuters.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Daily Sabah, ada lebih dari seribu kasus telah dilaporkan di distrik Haridwar dalam dua hari terakhir, menurut data pemerintah.

India telah menjadi negara terparah di dunia sejak 2 April lalu akibat kasus harian baru, dengan pemerintah menyalahkan kegagalan yang meluas untuk memperhatikan pembatasan pergerakan dan interaksi sosial.

Baca Juga: Bisakah Janin Baru Tumbuh di Tengah Masa Kehamilan? Wanita Asal Inggris Alami Fenomena Ini

Sementara itu, negara bagian terkaya di India, Maharashtra, pusat gelombang kedua nasional menyumbang sekitar seperempat kasus di negara itu, dan akan memberlakukan pembatasan ketat mulai Rabu untuk mencoba menahan penyebaran.

Di tempat lain, rumah sakit swasta kewalahan menolak pasien, menambah beban pada fasilitas pemerintah.

Di negara bagian barat Gujurat, media lokal menunjukkan antrean panjang ambulans menunggu di luar Rumah Sakit Sipil Ahmedabad, dengan beberapa pasien dirawat di sana sementara mereka menunggu.

Baca Juga: Berikan Surprise Pada Aurel Hermansyah, Atta Halilintar: Gua Mau Beli Tespek

Sumber rumah sakit, yang menolak disebutkan namanya karena dia tidak berwenang untuk berbicara di depan umum, mengatakan ini karena banyak rumah sakit swasta kekurangan oksigen dan mengirim pasiennya ke rumah sakit umum.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah