Bisakah Janin Baru Tumbuh di Tengah Masa Kehamilan? Wanita Asal Inggris Alami Fenomena Ini

- 15 April 2021, 11:14 WIB
Seorang wanita asal Inggris bernaa Rebecca Roberts mengalami superfretasi, yakni pembentukan janji baru di tengah kehamilan di rahim.*
Seorang wanita asal Inggris bernaa Rebecca Roberts mengalami superfretasi, yakni pembentukan janji baru di tengah kehamilan di rahim.* /Pixabay/Free-Photos./
PR TASIKMALAYA - Apakah Anda pernah menduga bahwa seorang wanita yang sudah mengandung selama beberapa minggu, bisa mendapati adanya janin baru yang tumbuh?
 
Janin tumbuh di tengah kehamilan ini terjadi kepada Rebecca Roberts, seorang wanita berusia 39 tahun asal Inggris yang didiagnosis mengalami superfetasi.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari USA Today, superfetasi adalah pembentukan janin baru ketika telah ada janin lain di dalam rahim.
 
Baca Juga: Dukung Kebijakan Larangan Mudik Lebaran, 166 Ribu Personel akan Dikerahkan Polri Tuk Jaga Pemudik yang Nekad

Superfetasi pada kandungan Rebecca yang berusia dua belas bulan itu ditemukan saat ia menjalani pemeriksaan USG.

Hasilnya menunjukkan adanya pertumbuhan bayi lain yang kurang berkembang.

“Kami prihatin karena kembaran kedua jauh lebih kecil," kata dokter kandungan Roberts David Walker.
 
Baca Juga: Bang Arief: Jika Tak Ada Soekarnoputri di Belakang Nama Megawati, Akankah Powernya Seperti Sekarang ini?

"Hanya dengan memindai secara teratur dan memperhatikan tingkat pertumbuhan secara konsisten, kami menyadari bahwa itu adalah superfetasi," tambahnya.

Sementara itu, Dr. Ilina Pluym, asisten profesor kedokteran ibu dan janin di Universitas California, mengatakan bahwa kondisi ini sangat jarang terjadi.

Karenanya, dokter tidak mengetahui kelaziman dari fenomena tersebut.
 
Baca Juga: Soal Konflik Lesty Kejora dengan Siti Badriah, Rizky Billar Buka Suara: Salah dan Benar Itu Relatif

"Hanya ada sedikit laporan tentang fenomena ini dalam kepustakaan di dunia," terang Ilina.

"Hal ini lebih sering terjadi pada ikan, tikus, dan kelinci," lanjutnya.

Kondisi ini jarang terdiagnosis karena ketika seorang wanita hamil, hormon dalam tubuhnya akan memberi peringatan untuk tidak hamil lagi.
 
Baca Juga: Kode Redeem FF Terbaru 15 April 2021, Segera Tukar dan Dapatkan Paleolithic Bundle Secara Eksklusif

Kemudian, wanita yang sedang menjalani perawatan kesuburan juga berisiko lebih tinggi. Namun kemungkinannya kecil.

European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology pun sempat mencatat jumlah kasus superfetasi dalam laporan tahun 2008.

Disebutkan bahwa pada tahun itu, kasus superfetasi yang didata dari seluruh dunia jumlahnya tidak mencapai 10 kasus.
 
Baca Juga: Sering Jadi Juri, Pedangdut Iis Dahlia Kedapatan Salah Lirik Saat Menyanyikan Lagu Milik Opick

Menurut Ilina, kemungkinan kondisi itu tidak saja sangat jarang terdiagnosis, tetapi juga sulit dibuktikan.

Jawaban yang lebih mungkin untuk kondisi bayi kembar berukuran berbeda di dalam rahim ialah karena salah satu plasenta janin tidak sesehat yang satunya.

Jika superfetasi dicurigai terjadi, dokter anak dapat memeriksa kematangan bayi tersebut setelah ia lahir.
 
Baca Juga: Saat Berpuasa, Tubuh Kerap Kali Muncul Rasa Lapar 2-4 Jam Setelah Sahur, Dokter Gizi Jelaskan Pemicunya

Anak kembar dapat memiliki ukuran dan berat yang berbeda karena berbagai alasan.

Tetapi dokter dapat dengan mudah mengetahui jika satu dari bayi kembar terlahir prematur, sedangkan kembarannya lahir setelah melalui masa kandungan normal.

Ilina juga pernah dengan keliru menduga salah satu pasiennya mungkin mengalami kondisi langka tersebut, tetapi ternyata tidak demikian.
 
Baca Juga: Ikuti Kuliah Subuh di Masjid Agung Kota Tasikmalaya, Berikut Daftar Pemateri Tausiyah Subuh Selama Ramadhan

"Ini tidak seharusnya terjadi pada manusia. Mudah untuk disangkal, tapi sulit untuk dibuktikan," tandasnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: USA TODAY


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x