Macron mencoba menghindari eskalasi lebih lanjut pada Jumat, menyerukan "rasa hormat" setelah serangan Erdogan, dan mengalihkan pertanyaan tentang pertengkaran tersebut.
Pemimpin Prancis itu juga mengatakan kepada sebuah situs berita, bahwa Erdogan sedang dalam proses membatasi kebebasan rakyat Turki.
Hubungan tegang itu terus terjadi karena sejumlah masalah, termasuk soal tuduhan Erdogan terhadap Prancis yang disebutnya sebagai Islamopohobia.
Pada bulan Oktober, Erdogan mengatakan Macron perlu diperiksa kepalanya karena membela karikatur Nabi Muhammad.
Baca Juga: Dua Menteri Terjerat Korupsi, Presiden Jokowi Geram: Saya Tak akan Melindungi
Pada saat itu, otoritas Prancis mengecam "propaganda" Turki terhadap Prancis dan Paris memanggil duta besarnya untuk Turki dalam melakukan konsultasi.
"Kelebihan dan kekasaran bukanlah metode dan kami tidak menerima penghinaan," ujar Pihak Pemerintah Prancis.***