Charlie Hebdo Terbitkan Ulang Kartun Nabi Muhammad, OKI: Hubungan Islam dan Prancis Terancam Rusak

24 Oktober 2020, 17:28 WIB
Bendera Prancis. /PIXABAY/RGY23 /WARTA PONTIANAK/

PR TASIKMALAYA – Terbit ulangnya karikatur Nabi Muhammad oleh Charlie Hebdo dinilai oleh Organisasi Kerjasama Islam (OKI) sebagai kasus pelecehan agama.

OKI menambahkan, kasus pelecehan agama tersebut dapat memperkeruh bahkan merusak hubungan umat Islam dan Perancis.

Selain itu, melalui pernyataan tertulis sejumlah politisi Prancis yang membenarkan penerbitan karikatur nabi tersebut, dan menghubungkan aksi teror dengan jajaran Islam, dapat merusak hubungan antaragama.

Baca Juga: Hadapi Libur Panjang, Jumlah Perjalanan Kereta Api di Daop 3 Cirebon Bertambah

“Sekertariat Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI), telah mengikuti aksi penerbitan karikatur satire yang memperlihatkan sosok Nabi Muhammad. Kami takjub mengetahui adanya penilaian yang tidak diharapkan dari sejumlah politisi tertentu di Prancis, mengingat pemikiran demikian dapat mengancam hubungan Muslim dan Prancis, meningkatkan kebencian antar sesama, dan hanya menjadi komoditas politik kelompok tertentu,” ujar OKI dalam keterangan tertulisnya.

OKI menambahkan, tidak ada hubungan antara kejahatan aksi teror dengan Islam.

“Kami berusaha mengingatkan tidak ada hubungan antara kejahatan mengerikan ini dari Islam dan nilai-nilai welas asih yang diajarkan. Kami menilai insiden ini merupakan aksi teror yang dilakukan oleh individu atau kelompok tertentu yang harus dihukum sesuai dengan aturan perundang-undangan,” jelas OKI.

Sebelumnya, Charlie Hebdo (tabloid satire mingguan Prancis) bulan lalu menerbitkan kembali karikatur kontroversial Nabi Muhammad.

Baca Juga: Blokir Berita yang Memuat Joe Biden, CEO Facebook dan Twitter Dipanggil Komite Kehakiman AS

Karikatur yang diterbitkan oleh Charlie Hebdo tersebut diperlihatkan seorang guru di Prancis (Samuel Patty), 16 Oktober 2020.

Namun, tidak lama kemudian Paty tewas dibunuh. Terduga pelaku pembunuhan merupakan seorang pemuda 18 tahun. Tidak lama setelah itu, pemuda tersebut tewas tertembak di tempat oleh polisi.

“Kami mengecam seluruh tindakan teror yang mengatasnamakan agama, dan Sekretariat Jenderal OKI juga telah mengecam pembunuhan sadis terhadap seorang warga Prancis, Samuel Patty,” pungkas OKI.

Menanggapi hal tersebut, OKI berharap kejadian tersebut tidak menjadikan alasan bagi sejumlah pihak untuk melakukan pembenaran atas insiden pelecehan agama, apapun alasannya.

Baca Juga: Ma'ruf Amin: Indonesia Punya Potensi Jadi Produsen Makanan Halal Terbesar di Dunia

Setelah insiden yang menimpa Paty, gambar karikatur Nabi Muhammad yang diterbitkan Hebdo diproyeksikan ke beberapa gedung pemerintah di Prancis.

Gedung-gedung yang memproyeksikan karikatur tersebut di antaranya balai kota di Montpellier dan Toulouse. Proyeksi gambar dilakukan selama beberapa jam dalam pekan ini.

Aksi tersebut dilakukan oleh pejabat setempat sebagai bentuk perlawanan terhadap aksi teror di Prancis.

Oleh karena itu, OKI mengimbau seluruh pihak agar sama-sama meninjau kebijakan anti Muslim yang diskriminatif, dan menghindari aksi-aksi provokatif yang dapat melukai umat Islam.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler