PR TASIKMALAYA - Donald Trump mengecam Savannah Guthrie dan menyebutnya ‘gila’.
Di`sisi lain, penyiar acara Today telah dipuji karena sikap kerasnya terhadap presiden atas supremasi kulit putih, virus corona, dan teori konspirasi QAnon.
"Saya bertemu seseorang yang benar-benar gila tadi malam," kata Donald Trump pada acara Jumat 16 Oktober 2020 untuk para senior di Fort Myers, Florida.
Baca Juga: Kasus Corona Asia Tenggara Tertinggi, Indonesia Bakal Terima 100 Juta Vaksin pada 2021
"Saya sangat bersenang-senang tadi malam dengan itu, itu adalah malam yang menyenangkan, saya mengerti bahwa itu berhasil dengan sangat baik tadi malam, itulah kata yang tepat. Saya menyebutnya malam lain di surga," tambahnya.
Donald Trump dan Ms Guthrie berulang kali bentrok selama acara NBC Kamis malam.
"Anda adalah presiden, Anda tidak seperti paman seseorang yang gila," ujar Savannah merujuk pada cuitan Trump yang selalu me-retweet teori konspirasi aneh.
Savannah Guthrie juga menantang presiden karena menolak mencela kelompok konspirasi QAnon.
Baca Juga: Demi Keselamatan Transportasi, Pemkab Banyumas Resmikan Underpass Jenderal Soedirman
Presiden berulang kali membantah mengetahui tentang kelompok sayap kanan, yang dicap sebagai ancaman terorisme domestik oleh FBI, meskipun Guthrie mendorongnya, dan meskipun dia telah ditanyai tentang hal itu pada konferensi pers Gedung Putih pada pertengahan Agustus.
“Izinkan saya memberi tahu Anda apa yang saya dengar, mereka sangat menentang pedofilia dan saya setuju dengan itu. Saya sangat setuju dengan itu,” kata Donald Trump.
Pada satu titik, Donald Trump menjadi sangat frustrasi dengan upaya Ms Guthrie untuk membantah klaimnya, dia membicarakannya dan berkata ‘Sangat lucu’ di baris pertanyaannya.
Baca Juga: Dianggap Telah Langgar Protokol Kesehatan, Cristian Ronaldo Dapat Belaan dari Presiden Juventus
“Kamu selalu melakukan ini, kamu telah melakukan ini padaku dan semua orang. Saya mencela supremasi kulit putih, saya telah mencela selama bertahun-tahun, Anda selalu melakukan ini," ucap Donald Trump setelah ditanya tentang keraguannya dalam mencela kelompok seperti Proud Boys.***