Prediksi Baba Vanga: Trump Diramal akan Meninggal Dunia karena Tuli dan Tumor Otak

6 Oktober 2020, 08:32 WIB
Baba Vanga meramal presiden AS Donald Trump akan terjangkit "penyakit misterius" pada 2020. / Mirror /

PR TASIKMALAYA - Dukun tunanetra Baba Vanga sempat meramalkan soal kondisi Presiden Amerika Serikat pada tahun 2020 ini.

Baba memprediksi jika sang presiden akan meninggal dunia akibat menderita penyakit serius yang membuatnya tulis dan menderita tumur otak.

Meski sudah meninggal dunia 23 tahun yang lalu, prediksi wanita asal Balkan itu pun merujuk kepada kondisi kesehatan Donald Trump yang dikabarkan memburuk.

Baca Juga: Ini Dia Top Go-To Merchant Baru ShopeePay yang Bermanfaat untuk Kamu! 

Ramalan dukun yang dikenal sebagai 'Nostradamus dari Balkan' ini dianggap meramalkan kondisi Trump yang buruk usai dinyatakan positif terpapar Covid-19.

 

Sebelum menghembuskan nafasnya, Baba Vanga dipercaya memiliki kekuatan paranormal dan kemampuan untuk melihat ke masa depan.

Bahkan tidak hanya meramalkan Presiden Amerika Serikat, Baba sempat meramalkan jika tahun 5079 akan menjadi akhir alam semesta.

Baca Juga: Kemenkes Patok Harga PCR Rp 900 Ribu, PT Indofarma Beri Harga Lebih Murah

Tepat sebelum kematiannya pada usia 85 tahun, ia membuat serangkaian prediksi untuk tahun 2020.

Salah satunya presiden ke-45 Amerika Serikat akan meninggal karena penyakit yang tidak diketahui.

Penyakit itu akan membuat sang presiden mengalami gangguan pendengaran, tinitus dan trauma otak.

Baca Juga: Garam Rakyat Bakal Dapat Sentuhan Teknologi dari Pemerintah

"Saya mendengar tentang prediksi ini hampir setahun yang lalu, saya tidak percaya. Sekarang saya percaya!," kata seorang pengguna Twitter seperti dikutip dari The Sun, Senin 5 Oktober 2020.

Para penggemar Baba Vanga juga meyakini bahwa dukun itu telah memprediksi beberapa peristiwa penting dalam sejarah dunia seperti Brexit dan kebangkitan ISIS.

Namun tidak semua yang dia prediksi benar. Baba Vanga juga memprediksikan akan ada perang nuklir pada tahun 2010 hingga 2014, namun hal ini jelas gagal terwujud.

***

 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler