Menteri Luar Negeri Iran Minta Dunia Menentang Sikap Amerika Serikat

20 September 2020, 21:03 WIB
Ilustrasi bendera Iran dan Amerika Serikat. /About Energy/

PR TASIKMALAYA  - Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Jarif meminta dunia menentang sanksi Amerika Serikat untuk memaksakan kehendaknya sebagai penindas, atau berharap untuk menghadapi sanksi itu sendiri.

Kepala Pengawal Revolusi elit menolak sebagai 'gertakan', sebab memungkinan konflik militer dengan Amerika Serikat.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan perintah eksekutif yang mana ia akan memberikan sanksi Amerika Serikat.

Baca Juga: Tengah Gelar Pesta, Dua Orang Tewas Dalam Tragedi Penembakan di Rochester New York

Terhadap siapa pun yang melanggar penyitaan senjata terhadap Iran, yang akan berakhir pada bulan Oktober mendatang,menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan pada hari Kamis 17 September 2020.

Pemerintahan Donald Trump mengatakan bahwa pada Sabtu bahwa semua sanksi PBB terhadap Iran harus dipulihkan dan penyitaan senjata konvensional tidak akan ada lagi dan berakhir pada pertengahan Oktober.

"Orang Amerika sebagai aturan bertindak sebagai pengganggu dan menjatuhkan sanksi,” kata Zarif kepada televisi Iran beberapa jam sebelum tindakan Amerika Serikat yang bertujuan untuk mengembalikan sanksi PBB terhadap Iran.

Baca Juga: Rilis November, Sejumlah E-commerce Kewalahan Tanggapi Permintaan Pre Order PS 5

“Komunitas dunia harus memutuskan bagaimana bertindak terhadap intimidasi," lanjut Zarif.

Zarif mengatakan, mereka (negara lain) akan menghadapi hal yang sama besok ketika Amerika Serikat mengambil tindakan yang sama terhadap proyek Nord Stream.

Serta proyek lain karena pelaku intimidasi akan terus bertindak sebagai pelaku intimidasi jika Amerika Serikat diizinkan melakukannya sekali.

Baca Juga: Nama Arief Poyuono Tak Masuk Posisi Pendamping Prabowo Subianto

Amerika Serikat dan beberapa Negara di Eropa menentang pipa Nord Stream 2. Menurut mereka akan meningkatkan ketergantungan Eropa pada gas Rusia.

"Tidak ada kekuatan, termasuk Amerika Serikat, yang memiliki syarat untuk memberlakukan perang baru terhadap bangsa Iran.

"Jadi orang tidak perlu khawatir tentang gertakan yang dilebih-lebihkan oleh presiden AS ini," kata Komandan Pengawal Revolusi Hossein Salami, dikutip oleh semi pejabat, kantor berita ISNA.

Baca Juga: Viral di Media Sosial, Ketua KPU Yahukimo Bantah Soal Tuduhan Pemerkosaan

Salami tampaknya bereaksi terhadap tweet Donald Trump minggu ini, di mana dia mengatakan setiap serangan Iran terhadap Amerika Serikat akan ditanggapi dengan tanggapan "1.000 kali lebih besar."***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler