PR TASIKMALAYA - Di tengah terjadinya serangan dari penjajah Israel, Palestina kini mengalami krisis yang luar biasa, di mana banyak warga mereka meninggal dunia hingga tak sedikit yang mengalami luka-luka.
Di tengah banyaknya negara yang memperjuangkan hak masyarakat Palestina, Spanyol menjadi salah satu negara yang berani mengambil sikap dengan tegas.
Meski ditentang oleh kebanyakan negara di Uni Eropa, tetapi Spanyol tetap bersikeras mengakui Palestina sebagai sebuah negara.
Pernyataan itu disampaikan oleh Perdana Menteri Pedro Sanchez pada Jumat waktu setempat.
Baca Juga: Gencatan Senjata di Gaza Dimulai, Akankah Aktivitas Bersenjata Benar-benar Berhenti?
"Saya kira sudah tiba saatnya komunitas internasional mengakui Negara Palestina, terutama Uni Eropa dan negara-negara anggotanya," kata Sanchez seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.
Meski pengakuan atas hal tersebut dinilai paling sedikit tetapi Spanyol tetap teguh dengan pilihan itu.
Bahkan Sanchez menyatakan, bahwa mengakui negara Palestina adalah prioritas utama selama masa jabatannya berikutnya.
Sebelumnya, Sanchez sempat mengecam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu yang menimbulkan banyak korban jiwa.
Baca Juga: Hari Pertama Gencatan Senjata: Truk-truk Bantuan Bahan Bakar Mulai Masuk Gaza
"Kekerasan hanya akan menciptakan kekerasan lebih besar lagi. Kita perlu mengganti kekerasan dengan harapan dan perdamaian. Ini yang saya katakan kepada presiden dan perdana menteri Israel," ujarnya di lain kesempatan.
Sebagai informasi, konflik yang melibatkan Palestina dan Israel telah membuat semua negara mulai memberikan sikap atas peristiwa ini.
Tentunya, semua negara harus berhati-hati dalam mengambil sikap atas konflik yang melibatkan kedua negara tersebut. Meskipun, Spanyol tetap bersikukuh untuk mendukung Palestina sebagai negara merdeka.***