Berdalih Salah Mendengar Nama, Karyawan Starbucks Tulis Kata 'ISIS' pada Minuman Wanita Muslimah

8 Juli 2020, 12:30 WIB
Seorang pekerja Starbucks menulis nama 'Isis' pada cup minuman yang dipesan seorang wanita muslimah bernama Aishah. * /

PR TASIKMALAYA - Seorang pekerja Starbucks menulis nama 'Isis' pada cup minuman yang dipesan seorang wanita muslimah bernama Aishah.  

Di kafe tersebut, cup minuman itu bisa diisi dengan nama di pemesan, namun alih-alih mencantumkan nama wanita muslimah tersebut. Karyawan itu malah menggunakan kata 'Isis' di atas cup minuman.

Aishah mengklaim, dia dua kali memberikan namanya ke server untuk kejelasan dalam masalah tersebut.

Baca Juga: Bukannya Merasa Waspada, Remaja di AS ini Malah Bertaruh untuk Terpapar Covid-19 Demi Sejumlah Uang

Aishah, yang diwakili oleh CAIR, mengenakan jilbab yang merupakan kewajibannya sebagai umat muslim, pada saat mengunjungi kafe tersebut.

Dia mengatakan kepada wartawan bahwa pekerja itu mengklaim dia salah mendengar nama Aishah dan berujung malah menciptakan sebuah penghinaan.

Dan Aishah mengatakan dia dituduh bereaksi berlebihan ketika dia meminta untuk menemui manajer dari Starbucks.

Atar hal itu, pihak Starbucks memberi Aishah minuman gratis dan kartu hadiah senilai $ 25 (Rp 360.000).

Baca Juga: Prabowo Ikut Terseret dalam Polemik Ekspor Benih Lobster, Nelayan: Dia Sepertinya Tutup Mata

Tapi Aishah mengatakan ini tidak cukup dan dia ingin server dan manajer mereka dipecat karena ia anggap telah melakukan penghinaan.

Dia berkata bahwa dia merasa terhina, marah, dan diremehkan.

Seorang pengacara telah mengajukan tuntutan diskriminasi kepada Departemen Hak Asasi Manusia Minnesota.

"Sayangnya, dengan Islamophobia, hal nomor satu yang diidentifikasi secara diskriminatif oleh Muslim adalah teroris. Menggunakan kata ini untuk kita akan sama dengan pria kulit hitam yang sekarang disebut N-word," ujar Juru bicara CAIR, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Mirror.

Baca Juga: Partai Gerindra Jadi Bahan Guyonan Akibat Benih Lobster, Nelayan: Itu Kolusi dan Nepotisme yang Kuat 

Pihak dari Starbucks sendiri, mengaku telah memohon maaf atas kejadian tersebut pada korban.

Namun Aishah mengatakan bahwa pihakj tersebut belum meminta maaf kepadanya.

Pihak perusahaan percaya ini bukan tindakan yang disengaja tetapi kesalahan yang disayangkan.

Tetapi perusahaan itu mengambil tindakan yang sesuai dengan anggota tim, termasuk pelatihan tambahan, untuk memastikan hal seperti itu tidak terjadi lagi.

Baca Juga: Anies Baswedan Putuskan Dukung Reklamasi Kawasan Ancol, Sanny Irsan: Dia Sudah Ingkari Janji

"Di sini, kami ingin semua pengunjung merasa disambut, dihargai dan dihormati dan kami dengan tegas melarang diskriminasi dan pelecehan dalam bentuk apa pun," ujar piihaknyaa

"Kami sangat menyesal atas pengalaman tamu di toko kami ini dan segera meminta maaf kepadanya ketika dia membuat para pemimpin toko kami sadar akan situasi tersebut," tambahnya.

Pada bulan Juni, CEO perusahaan tersebut Brian Cornell, mengatakan perusahaan berkomitmen untuk berdiri melawan rasisme dan berjanji menyumbang untuk keadilan sosial dan pembangunan kembali masyarakat di Minneapolis.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler