PR TASIKMALAYA - Perubahan iklim secara nyata telah berkontribusi besar terhadap kehadiran cuaca yang ekstrem.
Bukan hanya itu, perubahan iklim juga mengakibatkan berbagai penyakit yang dirasakan oleh manusia.
Penelitian bahkan menemukan bahwa terdapat hubungan yang sangat dekat antara pemanasan global yang menyebabkan penyebaran dari setengah penyakit yang ada di dunia.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Earth, berikut ini dampak perubahan iklim terhadap lingkungan dan kesehatan manusia:
Salah satu dampak yang diakibatkan oleh perubahan iklim adalah kebakaran hutan.
Menghirup asap bisa menyebabkan penyakit jantung dan gangguan pada paru-paru. Sejalan dengan asma dan bronchitis.
Dampak kebakaran hutan yang lain adalah perpindahan hewan pembawa penyakit.
Salah satu contohnya adalah kelelawar yang terpaksa keluar dari hutan dan mendekat pada kawasan peternakan.
Baca Juga: Jadwal Persib Bandung di BRI Liga 1 Oktober 2022, Dibuka Laga Lawan Pesija Jakarta
Dengan melakukan kontak pada manusia dan hewan ternak, kelelawar kemudian menyebarkan penyakit yang mereka bawa.
Hal ini terjadi di Indonesia melalui penemuan virus Nipah. Kelelawar diketahui terbang menuju kearah perkebunan yang berbatasan dengan peternakan babi.
Hewan tersebut lantas mengkontaminasi buah di perkebunan tersebut melalui feses dan air liurnya.
Buah itu kemudian jatuh dan dimakan oleh babi yang berada di peternakan.
Selanjutnya, manusia terinfeksi karena mengonsumsi babi yang sakit.
Dengan angka kematian 40 hingga 75%, virus Nipah telah membunuh 108 dari 265 orang yang terinfeksi sejak pertama kali kemunculannya.
Pada tahun 2020, ilmuwan juga menemukan bahwa asap kebakaran hutan juga bisa menyebabkan penyebaran berbagai jenis mikroba, seperti jamur.
Studi ini pun dikenal dengan istilah pyroaerobiology. Jamur yang menyebar di udara seperti coccidiomycosis dapat menyebabkan demam Valley, karena asap.
Baca Juga: Polisi Beberkan Kondisi Fisik Luka Memar Lesti Kejora Pasca Mengalami KDRT
Hal ini juga diketahui memengaruhi orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Bukan hanya itu, bakteri juga dapat menginfeksi manusia dengan cara yang serupa.
Namun, karena bidang penelitian ini masih relatif baru, para peneliti masih perlu mengumpulkan lebih banyak data mengenai jenis patogen yang lainnya.