Ngeyel saat Pandemi Berlangsung, Pangeran Belgia Positif Covid-19

1 Juni 2020, 09:43 WIB
Pangeran Joachim dari Belgia dikatakan memiliki gejala coronavirus ringan.* /EPA PHOTO/

PIKIRAN RAKYAT - Virus corona jenis baru yang menyebabkan Covid-19 tengah menjadi perhatian seluruh negara di dunia saat ini.

Pasalnya, virus yang menyerang sistem pernapasan tersebut telah menginfeksi lebih dari 6,1 juta jiwa dengan jumlah kematian melebihi 370.000 orang.

Untuk menekan laju persebaran Covid-19, berbagai negara beramai-ramai melakukan berbagai macam kebijakan, salah satunya adalah kebijakan lockdown.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Dunia Lampaui 6 Juta, Dokter Italia Sebut Corona Melemah dan Tak Terlalu Mematikan

Namun, kebijakan lockdown tersebut sepertinya tidak diindahkan oleh Pangeran Joachim yang merupakan pangeran Belgia.

Berdasarkan sebuah laporan dari istana, pangeran Joachim melakukan perjalanan dari Belgia ke Spanyol untuk menghadiri pertemuan pada 26 Mei 2020.

Dua hari kemudian, ia pergi ke sebuah pesta di kota selatan Córdoba, sebelum akhirnya dinyatakan terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Arab Saudi Kembali Buka Aktivitas di Masjid, Warga Suriah: Saya Berkaca-kaca Mendengar Suara Azan

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari BBC, sebuah laporan Spanyol menunjukkan sang pangeran, keponakan Raja Philippe dari Belgia termasuk di antara 27 orang, menghadiri pesta.

Di bawah peraturan lockdown Córdoba, pesta sebesar ini tentunya melanggar peraturan, di mana tidak boleh ada pertemuan atau kumpulan yang melebihi batas maksimum 15 orang.

Polisi Spanyol telah meluncurkan penyelidikan ke dalam partai. Mereka yang ditemukan melanggar aturan kuncian bisa didenda hingga € 10.000 atau sebesar $ 11.100.

Baca Juga: Sambut New Normal Kota Tasikmalaya, Budi Budiman: Bukan Berarti Semua Kegiatan Kembali Seperti Biasa

Setiap orang yang menghadiri pesta itu akan dikarantina. Pangeran Joachim, putra bungsu Putri Astrid dan urutan ke-10 di bawah takhta Belgia, dikatakan memiliki gejala coronavirus ringan.

Rafaela Valenzuela, seorang wakil pemerintah Spanyol di Cordoba, mengutuk partai itu, menyebut mereka yang hadir 'tidak bertanggung jawab'.

"Saya merasa terkejut dan marah. Insiden jenis ini menonjol pada saat berkabung nasional bagi begitu banyak orang yang meninggal," katanya.

Baca Juga: Ada Tekanan dari Donald Trump, Pengacara Top FBI Mengundurkan Diri

Partai itu pertama kali diliput oleh surat kabar Spanyol El Confidencial, yang mengutip dokumen dari otoritas Andalucian tetapi tidak menyebutkan nama pangeran.

Media Belgia sejak itu mengkonfirmasi dengan istana bahwa Pangeran Joachim berada di Spanyol, tempat dia tinggal.

Pangeran itu diketahui memiliki hubungan lama dengan seorang wanita Spanyol, yang dilaporkan sebagai Victoria Ortiz.

Baca Juga: Polisi AS Sengaja Tabrakkan Mobil ke Kerumunan Warga yang Memprotes Kematian George Floyd

Spanyol sedang dalam proses kembali dari salah satu penguncian terketat di Eropa. Di mana negara ini menguraikan rencana empat tahap pada 4 Mei untuk mulai mengurangi penguncian, yang membuat anak-anak di bawah 14 tahun terkurung di rumah mereka selama enam minggu.

Negara itu mengatakan akan pindah ke fase kedua mulai 1 Juni untuk 70 persen orang Spanyol, hanya menyisakan kota-kota besar di bawah pembatasan ketat.

Spanyol memiliki jumlah kasus coronavirus dan kematian tertinggi di dunia. Pada Sabtu, negara itu memiliki 239.228 infeksi dan 27.125 kematian, menurut penghitungan oleh Universitas Johns Hopkins.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: BBC

Tags

Terkini

Terpopuler