Teruji Negatif Covid-19, 2 Bocah di Korea Selatan Alami Sindrom Inflamasi

28 Mei 2020, 12:09 WIB
SEJUMLAH anak dirawat di rumah sakit karena penyakit Kawasaki, sindrom terkait-coronavirus.* //Kiro7.com

 

PIKIRAN RAKYAT - Dua bocah mengalami sindrom peradangan langka dan mengancam nyawa yang diduga terkait dengan infeksi virus corona.

Namun, saat ini keduanya sudah berada dalam tahap pemulihan setelah dirawat, demikian keterangan otoritas kesehatan Korea Selatan.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Yonhap News Agency, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea Selatan (KCDC) menyatakan, pihaknya menjalankan penyelidikan setelah dua bocah, laki-laki berusia 11 tahun dan perempuan berusia 4 tahun, dilaporkan mempunyai Sindrom Peradangan Multi-sistem pada Anak (MIS-C) pada Senin, 25 Mei 2020.

 Baca Juga: Ukur Kembali Puncak Tertinggi Dunia, Tim Survei Tiongkok Capai Puncak Gunung Everest saat Pandemi

Kasus MIS-C di seluruh dunia telah menarik perhatian karena kondisinya mungkin terkait dengan virus corona jenis baru yang menyebabkan Covid-19.

Kedua pasien teruji negatif Covid-19, namun menjalani analisis lanjutan karena bocah laki-laki itu berada di Filipina pada kurun waktu antara Januari dan Maret.

Pasien bocah laki-laki sudah pulang dari rumah sakit, sementara bocah perempuan diharapkan bisa juga keluar secepatnya, menurut pernyataan Jeong Eun-kyeong, direktur KCDC.

 Baca Juga: Singapura Luncurkan Aplikasi FWMOMCare, Bantu Pantau dan Laporkan Status Kesehatan Pekerja Migran

"Kedua pasien anak ini sudah pulih dari gejala yang timbul. Kami menjalankan tes antibodi Covid-19 kepada mereka untuk memastikan apakah mereka terinfeksi, dan setelah hasilnya keluar akan diketahui apakah mereka mengalami kasus MIS-C," ujar Jeong.

Pejabat KCDC yang bertanggung jawab dalam penanganan pasien bocah itu, Kwak Jin, menyatakan bahwa keduanya mendapat perawatan Sindrom Kawasaki.

Gejala MIS-C sendiri mirip dengan Sindrom TS (toxic shock) dan Sindrom Kawasaki, yang juga termasuk demam, ruam, bengkak pada kelenjar, dan radang jantung pada beberapa kasus parah.

 Baca Juga: Potensi Pemasukan Sektor Wisata Rp 1,1 Miliar Lenyap, Pemerintah Daerah Merugi

Kasus-kasus MIS-C telah dilaporkan muncul di Prancis, Italia, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat (AS), dengan lebih dari 100 kasus terjadi di negara bagian New York.

Sindrom tersebut memunculkan kekhawatiran akan Covid-19 berpotensi memberikan risiko lebih besar pada anak daripada yang selama ini dipahami, mengingat kebanyakan kasus infeksi virus corona itu terjadi parah pada orang tua dan orang dengan penyakit bawaan.

Dalam kebanyakan kasus, anak-anak membuat pemulihan penuh dengan perawatan, meskipun dokter mengatakan itu dapat berkembang menjadi kondisi yang mengancam jiwa dalam kasus yang sangat serius.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Yonhap News Agency

Tags

Terkini

Terpopuler