Update Corona Dunia Jumat, 22 Mei 2020: Kasus Positif 5,2 Juta, Brasil Hampir Susul Rusia

22 Mei 2020, 21:03 WIB
Presiden Brasil Jair Bolsonaro memegang salinan halaman pertama koran Folha de Sao Paulo, saat meninggalkan Istana Alvorada, di tengah wabah virus corona (COVID-19) di Brasilia, Brazil, Selasa (5/5/2020). ANTARA/REUTERS/Ueslei Marcelino/hp/djo. /

PIKIRAN RAKYAT - Wabah virus corona hingga Jumat, 22 Mei 2020 masih mengancam kesehatan di 213 negara di dunia.

Dilaporkan Worldometers, laman statistik independen mencatat kasus positif virus corona telah mencapai lebih dari 5,2 juta kasus, tepatnya 5.231.336 dengan total 335.584 kematian dan 2.104.009 kasus yang berhasil dipulihkan.

Negara dengan virus corona terbanyak masih ditempati Amerika Serikat dengan total 1.622.337 kasus.

Baca Juga: Tenaga Medis yang Sempat Positif Covid-19 Kini Dinyatakan Sembuh, Bupati Turut Sambut Bahagia

Posisi kedua ditempati Russia dengan total 326.448 kasus, lalu disusul Brasil dengan 312.074 kasus.

Setelahnya, Spanyol, Inggris, dan Italia berderetan dengan masing-masing melaporkan 280.117, 254.195 dan 228.006 kasus.

Prancis menempati urutan ketujuh terbanyak dengan total 181.826 kasus, disusul Jerman 179.160.

Baca Juga: Laporkan Kematian Covid-19 Palsu, Editor Berita Myanmar Dipenjara 2 Tahun

Tiongkok, yang disebut sebagai negara sumber virus corona bermula, kini berada di urutan ke-13 dengan total 82.971, hanya bertambah 4 kasus dalam laporan terakhirnya.

2 negara dengan jumlah kematian terbanyak dilaporkan Amerika Serikat dengan total 96.385 kematian dan Inggris dengan total 36.393 kematian.

Dilansir Antara, kasus kematian harian akibat Covid-19 di Brasil mencapai angka tertinggi pada Kamis, 21 Mei 2020, yaitu 1.188 jiwa, dan negara itu hampir menyusul Rusia sebagai negara dengan kasus virus corona terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat.

Baca Juga: Tanggulangi Covid-19, Anggota DPR RI Sumbang 2.000 APD Medis ke RSUD SMC

Angka pasien positif corona kemungkinan jauh lebih besar dari data resmi, mengingat Brasil tidak melakukan tes Covud-19 secara luas, kata pihak kementerian.

Presiden Brasil Jair Bolsonaro menghadapi tekanan publik terkait kebijakannya menanggulangi pandemi, yang tampaknya telah melumpuhkan perekonomian dan mengancam peluang dirinya terpilih kembali saat pemilihan umum.

Diberitakan sebelumnya, presiden yang memicu kontroversi publik ini sempat menolak keras kebijakan pembatasan sosial.

Baca Juga: Terkuak! Mantan Staf Big Hit Entertainment Mengungkap Sikap Asli Anggota BTS di Belakang Panggung

Hubungan Presiden Bolsonaro dengan para gubernur dan wali kota juga diketahui semakin renggang, menyusul keputusannya mengganti menteri kesehatan yang tidak sepaham dalam menangani virus mematikan ini.

Kini, Negari Samba ini berulang kali mendorong pasien meminum klorikuin, obat malaria, guna mengobati penyakit tersebut. Padahal, banyak ahli kesehatan memperingatkan risiko penggunaan obat itu terhadap kesehatan pasien.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Permenpan RB worldometers

Tags

Terkini

Terpopuler