Hari Kedua Serangan Rusia ke Ukraina Makin Mengkhawatirkan, 83 Fasilitas Militer Hancur

25 Februari 2022, 11:16 WIB
Hari kedua serangan Rusia ke Ukraina makin mengkhawatirkan, ratusan orang tewas dan 83 fasilitas militer dilaporkan hancur.* /Reuters/Gleb Garanich./

PR TASIKMALAYA - Rusia telah meluncurkan serangan militer dengan skala penuh ke Ukraina.

Dibuka dengan serangan udara dan rudal terhadap fasilitas militer Ukraina, sebelum pasukan dan tank Rusia meluncur melintasi perbatasan dari utara, timur, serta selatan.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengatakan dalam pidato video pada Jumat pagi waktu setempat, 137 orang dikabarkan tewas dalam serangan Rusia tersebut.

Dari serangan Rusia, dikabarkan 137 orang di Ukraina yang telah tewas antara lain prajurit, warga sipil, dan ratusan lainnya terluka.

Baca Juga: Ratu Elizabeth II Disebut Hanya Akan Turun Tahta dengan Satu Alasan Ini

Rusia ada kemungkinan berniat merebut Kyiv serta kota-kota penting lainnya di Ukraina, yang mempunyai tujuan membentuk pemerintahan yang lebih bersahabat.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Al Jazeera, ketika pasukan Ukraina melawan dan warga sipil menumpuk di kereta dan mobil untuk melarikan diri.

Para pemimpin AS dan Eropa bergegas menghukum Rusia dengan sanksi keuangan yang kuat. Di lain hal, NATO juga sudah bergerak untuk memperkuat sayap timur.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan itu diperlukan untuk melindungi warga sipil di Ukraina timur, di mana pasukan Ukraina dan separatis yang didukung Rusia telah berperang selama hampir delapan tahun.

Baca Juga: 7 Fakta Indra Kenz yang Kini jadi Tersangka Kasus Penipuan Binary Option Binomo

Vladimir Putin juga memperingatkan negara-negara lain, bahwa setiap upaya untuk ikut campur di Ukraina, akan mengakibatkan konsekuensi yang belum pernah dilihat dalam sejarah.

Presiden Rusia menuduh AS dan sekutunya mengabaikan tuntutan Rusia untuk memblokir Ukraina agar tidak pernah bergabung dengan NATO, serta menawarkan jaminan keamanan kepada Moskow.

Putin mengatakan, Rusia tidak bermaksud untuk menduduki Ukraina dan mendesak prajurit Ukraina untuk melakukan tindakan letakan senjata dan pulang.

Setelah pidato Vladimir Putin selesai, ledakan terdengar di beberapa kota di Ukraina seperti Kyiv, Kharkiv, dan Odessa.

Baca Juga: Meghan Markle dan Pangeran Harry Dapat Penghargaan 'Bergengsi' di AS, Dijuluki Pemimpin Inspiratif

Dikabarkan ada 83 fasilitas militer yang telah hancur di Ukraina, menurut Kementerian Pertahanan Russia.

Sejak Kamis malam, banyak penduduk ibu kota Ukraina berlindung jauh di bawah tanah di stasiun metro.

Walikota Kyiv, Vitali Klitschko telah meminta tiga juta warganya untuk tinggal di dalam rumah, kecuali yang bekerja di sektor-sektor krisis.

Hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan rasa aman dari ancaman mengerikan tersebut.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler