Sempat Menurun Drastis, Kasus Covid-19 di Korsel Melonjak akibat Klaster Kelab Malam

11 Mei 2020, 11:54 WIB
ILUSTRASI klub malam.* /Pixabay/

 

PIKIRAN RAKYAT - Kasus virus corona jenis baru yang menyebabkan Covid-19 di Korea Selatan (Korsel) melonjak dengan tambahan sebanyak 54 kasus baru.

Penambahan itu merupakan yang tertinggi dalam sebulan terakhir, padahal belakangan ini penularan Covid-19 di Korea Selatan turun drastis dan pemerintah telah memberlakukan kelonggaran lockdown.

Menurut laporan Yonhap News yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, melonjaknya kasus Covid-19 di Korea Selatan dikaitkan dengan klaster baru penyebaran virus di kelab dan bar di distrik multikultural Seoul, Itaewon.

Baca Juga: Baznas Kota Tasikmalaya Tetapkan Besaran Zakat Fitrah Ramadhan 1441 H, Catat Nominalnya

Kenaikan itu menambah kekhawatiran bahwa infeksi terkait Itaewon dapat di luar kendali, juga menyebabkan penularan secara nasional setelah negara tersebut berhasil mengendalikan virus dengan nol infeksi lokal yang dilaporkan beberapa minggu terakhir.

Infeksi Itaewon dimulai ketika seorang pria berusia 29 tahun dites positif pada 6 Mei 2020 setelah mengunjungi lima kelab, termasuk King Club, Trunk Club, dan Club Queen, antara malam 1 Mei dan dini hari 2 Mei.

Lebih dari 1.500 orang diyakini telah mengunjungi kelab dan bar pada malam itu, mengingat kawan Itaewon memang ramai, bukan hanya masyarakat lokal tapi luar negeri.

Baca Juga: Ungkap Corona Pertama Kali, Dokter di Wuhan akan Dijadikan Nama Jalan Depan Kedubes Tiongkok di AS

Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC), Jeong Eun-kyeong mengungkapkan, dari 54 kasus yang terkait dengan Itaewon, 43 kelab yang dikunjungi dan 11 lainnya adalah anggota keluarga atau kenalan para clubbers.

Dia mengatakan, penyelidikan sedang dilakukan terhadap mereka yang melakukan kontak dengan 54 orang tersebut.

Infeksi dari klaster baru ini telah menunjukkan tanda-tanda penyebaran.

Baca Juga: Cek Fakta: Tersiar Lagi Kabar Pemerintah Pusat Bagikan Kuota Gratis 100 GB, Simak Faktanya

Dari total 54 kasus sebanyak 30 datang di Seoul, 14 di Provinsi Gyeonggi, 6 di Incheon sebelah barat Seoul, 2 di Provinsi Chungcheong Utara, dan masing-masing di tenggara kota Busan dan pulau selatan Jeju.

Sebelumnya pada hari itu, KCDC melaporkan bahwa 34 kasus baru dikonfirmasi di Korea Selatan pada hari Sabtu, lonjakan satu hari terbesar sejak 9 April, terutama disebabkan oleh infeksi klaster Itaewon.

Kasus-kasus baru membuat total negara menjadi 10.874. Jumlah infeksi harian tetap di bawah 30 setelah jatuh ke 32 pada 12 April. Korban tewas tetap tidak berubah pada 256 pada Sabtu tengah malam.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Hewan Pertama yang Bisa Bertahan Hidup Tanpa Oksigen

Dari 34 kasus yang dikonfirmasi pada Sabtu, 24 terkait dengan Itaewon, dan 11 kasus baru dikonfirmasi pada Minggu sehubungan dengan Itaewon, kata Jeong.

Pada Sabtu, Perdana Menteri Chung Sye-kyun menginstruksikan pejabat untuk menemukan sekitar 1.510 orang yang mengunjungi kelab di Itaewon pekan lalu dan mengujinya untuk Covid-19.

Jeong mengatakan jumlah pengunjung ke klub dari akhir April hingga Rabu bisa mencapai 7.000.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Pemerintah Pusat Putuskan Tak Larang Mudik Lebaran 2020, Simak Faktanya

Kantor Bangsal Yongsan di Seoul, yang memiliki yurisdiksi atas Itaewon, mengatakan tidak bisa mendapatkan 1.982 dari 5.517 orang yang menandatangani catatan masuk di lima kelab.

Kantor itu mengatakan jumlah orang yang terdaftar dalam catatan masuk mencapai 7.222, tetapi sebanyak 1.705 orang tumpang tindih.

KCDC telah mendesak pengunjung hiburan malam tersebut untuk melakukan tes virus dan melakukan isolasi sendiri untuk membatasi kemungkinan penyebaran virus.

Baca Juga: Pernikahan Tertunda karena Lockdown, Sepasang Kekasih Putuskan Bunuh Diri Bersama

Wali Kota Seoul Park Won-soon memberlakukan perintah administratif untuk secara efektif menangguhkan bisnis di kelab, bar, dan tempat hiburan malam lainnya di ibu kota.

Tindakan pencegahan akan tetap diberlakukan sampai pemberitahuan lebih lanjut, tanpa menentukan tanggal.

Pekan lalu, Korea Selatan bergeser ke bentuk sosial sehari-hari yang santai, memungkinkan orang untuk melanjutkan kegiatan di luar ruangan dan acara-acara publik, termasuk mengadakan permainan olahraga profesional bebas penonton dan layanan keagamaan.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Yonhap News Agency

Tags

Terkini

Terpopuler