Dituduh Pengidap Pertama Virus Corona, Maatje Benassi Hidup Menderita Jadi Target Hujatan

1 Mei 2020, 10:00 WIB
MAATJE Benassi, seorang tentara cadangan AS dan ibu dari dua anak telah menjadi target para ahli teori konspirasi yang menyebutkan dirinya telah menyebarkan vius corona ke Tiongkok.* //Heather Fulbright/CNN

PIKIRAN RAKYAT - Maatje Benassi, seorang tentara cadangan Amerika Serikat dan ibu dari dua anak telah menjadi target para ahli teori konspirasi yang menyebutkan dirinya telah menyebarkan vius corona ke Tiongkok.

Klaim palsu mengenai dirinya telah menyebar di YouTube setiap hari dan telah diterima oleh media Partai Komunis Tiongkok.

Meskipun tidak pernah terkonfirmasi positif terkena virus corona dan mengalami gejala, Benassi dan suaminya sekarang tengah menjadi subjek diskusi di media sosial Tiongkok tentang wabah tersebut.

Baca Juga: Krisis Minyak Libatkan Rusia, Trump Ultimatum Saudi: Potong Produksi atau AS Tarik Pasukan

Maatje Benassi dan keluarganya kini hidup menderita. Kotak masuk media sosialnya pun dibanjiri dengan pesan-pesan dari orang-orang yang percaya konspirasi.

"Ini seperti bangun dari mimpi buruk hari demi hari," ujar Benassi kepada CNN Business yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.

Teori konspirasi dimulai dengan pemberitaan yang menyebutkan Maatje adalah orang yang pertama kali membawa virus itu ketika dirinya mengukur acara World Military Games atau Pertandingan Dunia Militer di Wuhan, pada Oktober 2019 lalu.

Baca Juga: Sasar Warga Tak Tercakup Bantuan Pemerintah, Bupati Tasik Serahkan 4.000 Sembako ke PC NU

Tak heran jika di Tiongkok virus tersebut disebut dengan panggilan 'Virus USA'.

Teori konspirasi yang melibatkan Benassi pernah diunggah seorang vlogger kenamaan bernama George Webb melalui akun Reddit, YouTube, dan sosial media lainnya. Saat ini akun-akun tersebut telah dibekukan.

Namun, video konspirasi yang melibatkan Benassi terlanjur menyebar, sehingga Benassi menderita karena menjadi bahan hujatan, bahkan di negaranya sendiri, Amerika Serikat.

Baca Juga: Sebut Telah Lewati Puncak Pandemi, Boris Johnson Percaya Inggris Bisa Bangkit Kembali

Meski dihujani berbagai macam tuduhan, Maatje dan suaminya, Matt, dikabarkan masih aktif dalam pekerjaan pemerintahan mereka.

Maatje merupakan karyawan sipil di Benteng Belvoir Angkatan Darat AS di Virginia, sedangkan Matt merupakan pegawai sipil di Angkatan Udara di Pentagon.

Meskipun bekerja untuk pemerintah AS, pasangan ini mengaku mengalami perasaan ketidakberdayaan karena telah menjadi target pelecehan dari informasi yang salah.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Pekan ke-2 Ramadhan: Jumat, 1 Mei 2020 BMKG Prediksi Tasikmalaya Berawan

"Saya ingin semua orang berhenti melecehkan saya, karena ini adalah cyber bullying kepada saya dan itu sudah tidak terkendali lagi," ujarnya.

Diketahui Matt telah mencoba untuk menurunkan video di YouTube dan mencegah penyebaran lebih luas secara online.

Pasangan ini mengatakan mereka telah menghubungi seorang pengacara, yang mengatakan kepada mereka bahwa ada sedikit yang bisa dilakukan, dan polisi setempat pun mengatakan hal yang sama.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: CNN

Tags

Terkini

Terpopuler