Ilmuwan Tiongkok Klaim Virus Corona Sulit Diberantas dan Kemungkinan Jadi Virus Musiman

29 April 2020, 15:30 WIB
ILUSTRASI virus corona yang melanda dunia.* /pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Direkur Institute of Pathogen Biology di Chinese Academy of Medical Sciences mengatakan bahwa virus corona mungkin akan menjadi flu musiman dan 'hidup berdampingan' dengan manusia.

Penelitian sejauh ini banyak menunjukkan bahwa orang yang terjangkit virus corona tidak menunjukkan gejala apapun sehingga sulit untuk dilacak.

Keadaan ini disebut dengan asimptomatik. Para peneliti juga mengatakan bahwa Pejabat Tiongkok masih membenarkan puluhan pembawa asimptomatik ini ada setiap harinya.

Baca Juga: Perkirakan Lebih Berisiko, Ilmuwan Heran 28 Studi Tunjukkan Perokok Sulit Terkena Covid-19

Hal itu yang menyebabkan bahwa virus corona tidak akan bisa diberantas secara penuh.

"Ini sangat mungkin menjadi epidemi yang hidup berdampingan dengan manusia untuk waktu yang lama, menjadi (flu) musiman dan berkelanjutan dalam tubuh manusia," ujar dr Qi.

Kepala Departemen Penyakit Menular Rumah Sakit Peking, Wang Guiqiang juga menyebutkan bahwa ia ragu musim panas dapat menghilangkan virus corona.

Pasalnya, virus ini memang bisa dihilangkan dengan suhu panas, namun tingkat panas ini mencapai 56 derajat celcius dan harus terpapar selama 30 menit.

Baca Juga: Peduli Covid-19, Dapur Umum Mandiri Kota Tasikmalaya Distribusikan 300 Nasi Boks Per Hari

Ia ragu jika kondisi suhu di berbagai dunia akan mencapai setinggi suhu tersebut.

"Jadi secara global, bahkan selama musim panas, kemungkinan kasus turun secara signifikan itu kecil," ujar Wang.

Justru bahaya akan datang, saat virus corona tidak benar-benar hilang dan hinggap bersamaan di musim dingin saat flu musiman datang.

"Bahaya yang sangat besar adalah jika kita melihat jenis kasus Covid-19 yang kita lihat sekarang ada di musim dingin mendatang bersamaan saat kita menderita flu musiman," ujar peneliti vaksin, Profesor Shattock seperti yang diberitakan di situs The Sun.

Baca Juga: WHO Beri 5 Rekomendasi Makanan untuk Cegah Kekurangan Zat Besi

Hal itu bisa menjadi pukulan ganda bagi kesehatan manusia di dunia.

Meskipun demikian, Profesor Shattock menunjukkan bahwa para ilmuwan masih belajar tentang Covid-19, dan tidak tahu apakah itu akan muncul lagi musim dingin mendatang atau tidak.

"Kami tidak tahu bahwa ada musiman tentang virus ini, tetapi Anda dapat membayangkan bahwa ketika kita mulai kembali ke kehidupan normal, mungkin selama musim panas, kasus-kasus itu akan meningkat lagi," ujar Shattock.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler