Tentara Rusia Ditarik ‘Mundur’, Tidak akan Terjadi Perang dengan Ukraina?

31 Januari 2022, 07:34 WIB
ILUSTRASI - 100.000 tentara Rusia ditarik mundur dari perbatasan dengan Ukraina, terpatnya di Distrik Barat Wilayah Militer.* /JOINT FORCES OPERATION/via REUTERS

PR TASIKMALAYA – Setelah menempatkan lebih dari 100.000 tentara Rusia di perbatasan dengan Ukraina, kali ini negara Beruang Merah menarik sebagian tentaranya. Perang tidak akan terjadi?

Baru-baru ini, Rusia mulai menarik mundur sebagian tentara dari perbatasan Ukraina. Penarikan mundur tentara Rusia itu dilakukan dari Distrik Barat Wilayah Militer.

Meskipun tentara Rusia ditarik dari perbatasan dengan Ukraina, Komandan Pasukan Alexander Zhuravlev menyatakan, latihan tempur negara pimpinan Vladimir Putin akan terus berlanjut.

Berbagai langkah ke depan akan diambil otoritas tentara Rusia, mulai dari latihan taktis bilateral yang melibatkan angkatan udara juga sistem pertahanannya.

Baca Juga: Imlek 2022: 8 Bahan Sayuran untuk Makanan Khas Cina Terpopuler bagi Masyarakat Tionghoa

Dipantau PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari 112 Ukraine pada Minggu, 30 Januari 2022, Detasemen Depan Unit Teknik, Perlindungan Radiasi, Kimia, dan Biologi Rusia akan ditempatkan ke garis depan perbatasan dengan Ukraina.

Penempatan tentara Rusia di distrik barat wilayah militer dimulai pada 25 Januari 2022, melibatkan satu batalyon dengan 100 peralatan militer bersamanya.

Di bawah pimpinan Vladimir Putin, Rusia mulai dari awal tahun ini menempatkan lebih dari 100.000 tentara militer di perbatasan Ukraina.

Konflik antara kedua negara mulai terjadi ketika Rusia mencaplok wilayah Krimea di timur Ukraina pada tahun 2014.

Baca Juga: Dinilai Membingungkan Masyarakat, Seragam Satpam Resmi Diganti per 2 Februari 2022

Hal ini bertambah dengan terpecahnya suara masyarakat Ukraina yang mendukung negara republik dan separatis yang menginginkan berdirinya negara Ukraina Timur dengan sokongan Rusia.

Dalam waktu dekat, petinggi negara sahabat Ukraina yakni Jerman dan Perancis diwakili oleh masing-masing menterinya akan bertemu Presiden Ukraina untuk membicarakan masalah negeri tersebut dengan Rusia.

Selain mereka berdua, PM Inggris Boris Johnson dan juga PM Polandia Mateusz Morawiecki akan mengunjungi Ukraina pekan depan.

Sementara itu, organisasai Amnesti Internasional menyatakan bahwa apabila perang terjadi antara Ukraina dan Rusia akan sangat merugikan dunia internasional.

Baca Juga: Link Nonton Snowdrop Episode 15-16 Sub Indo dengan Spoiler Ending Malam Ini 30 Januari 2022

Tidak hanya kedua negara, menurut organisasi pendukung Hak Asasi Manusia (HAM) itu, eskalasi perang akan mempengaruhi geopolitik di dunia saat ini.

Apabila serangan tentara Rusia terjadi, maka HAM jutaan orang di Ukraina dan sekitarnya akan terdampak secara signifikan.

Amnesti Internasional menyoroti tindakan militeristis Rusia dengan menyorot pelanggaran yang sering mereka lakukan.

“Tentara Rusia telah melancarkan serangan nonselektif, penggunaan senjata terlarang, dan terkadang juga dengan sengaja menargetkan warga sipil dan kejahatan perang lainnya,” kata Agnes Callamard, Sekretaris Jenderal Amnesti Internasional.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: 112 Ukraine

Tags

Terkini

Terpopuler