Corona Ancam Inggris, 300.000 Pelaku Pelecehan Berpotensi Rencanakan Kejahatan Online

4 April 2020, 07:00 WIB
ILUSTRASI pelecehan seksual.* /Pexels

 

PIKIRAN RAKYAT - Di tengah pandemi virus corona, ragam dampak kebijakan lockdown mulai dirasakan Inggris. Polisi mengatakan pada Jumat, 3 April 2020, setidaknya 300.000 orang berpotensi menjadi ancaman seksual bagi anak-anak.

Dinukil PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Reuters, Polisi memperingatkan warga Inggris guna mengantisipasi lonjakan kejahatan daring selama lockdown berlansung.

Kejahatan daring yang marak terjadi baru-baru ini menimpa sejumlah siswa dan siswi di Inggris, ketika tengah menjalani masa belajar dan mengajar berbasis website dengan menggunakan sumber daya pendidikan pada laman pencarian google.

Baca Juga: Diduga Alami Kesepian Selama Lockdown, Pria Periang asal Inggris Putuskan Bunuh Diri

Badan Kejahatan Nasional (NCA) mengungkapkan bahwa kejahatan seksual ini bermula ketika pelaku membentuk sebuah komunitas dalam pesan daring membicarakan terkait serangan pelecahan terhadap anak yang akan dilakukannya serentak.

"Sangat menjengkelkan untuk berpikir bahwa beberapa penjahat mencari cara untuk mengeksploitasi krisis corona guna menimbulkan bahaya di internet," ujar Kepala Polisi Simon Bailey, kepala petugas perlindungan anak.

Simon menyayangkan wacana kejahatan ini terjadi disaat pandemi virus corona yang tengah mengancam dunia, dan anak-anak sekolah menjadi sasaranya.

Baca Juga: Jadi Pusat Ibadah Umat Islam Dunia, Arab Saudi Tetapkan Makkah dan Madinah untuk Lockdown

"Terlepas dari masalah yang akan disebabkan oleh pandemi pada penegakan hukum, perlindungan anak masih menjadi prioritas dan kami tetap berkomitmen penuh untuk menjaga keselamatan anak-anak kita."

Polisi mengungkapkan penilaian mereka terhadap risiko yang didasarkan pada data intelijen sebelum wabah virus corona, dan 300.000 orang menjadi ancaman baik secara langsung atau daring pada kejahatan seksual ini.

Petugas meminta orang tua ataupun wali murid selalu memastikan anak-anaknya mengetahui risiko daring dan meluncurkan kampanye guna memperkuat pesan keselamatan.

Baca Juga: Hibah Pemilu Belum Turun Semua, Honor Ratusan PKD di Tasikmalaya Belum Dibayarkan

Dengan mengatakan bahwa konten pelecehan seksual anak dapat ditemukan dengan mudah di laman terbuka, dan anak diminta hati-hati.

Lebih lanjut, Direktur Kepemimpinan Ancaman Kejahtan (NCA), mengatakan bahwa terkait kasus pelecehan seksual yang sering terjadi di daring, bisa diantisipasi perusahaan teknologi dengan berbagai cara serta tentunya berbuat lebih banyak.

"Mencegah pelanggaran yang terjadi selalu penting dan sekarang lebih dari sebelumnya ketika ada banyak lalu lintas daring dan peningkatan peluang ancaman bagi anak-anak," ujarnya.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler